“Sekilas mirip dengan Taj Mahal “, komentar anak saya ketika kendaraan mendekati Masjid Ramlie Musofa yang berada di kawasan Danau Sunter. Berada di daerah pemukiman dengan rumah-rumah besar dan mewah yang identik dengan etnis Cina, kehadiran bangunan masjid dengan arsitektur gabungan antara Moghul dan Persia ini terasa sangat kontras.
img-5159-578dac1b6e7e610505598751.png
Setelah memarkir kendaraan di tepi jalan beberapa puluh meter dari masjid, saya berjalan tenang menuju depan masjid. Nama masjid ini teukir indah dengan warna keemasan berlatar belakang granit hitam dalam tiga bahasa, Arab, Indonesia dan Cina. Di paling bawah tertuilis alamat lengkap di
Jalan Danau Sunter Raya Selatan Blok I/10 no 12C-14 A. Wah, sebenarnya masjid ini terletak di nomer 13 yah? Jadi ingat akan
sebuah masjid di Beijing yang beralamat di 13 Dongshinandajie.
img-5172-578dac50c6afbd0f05482bfb.png
Memasuki halaman yang cukup luas dengan sebuah gardu kecil pak satpam yang menegur dengan ramah membuat kesan pertama yang menyenangkan. Di sisi sebelah kanan terdapat toilet pria yang cukup mewah dengan lantai marmer berwarna hijau tua. Ketika naik ke pelataran atas masjid , dapat dilihat kedua bangunan toilet untuk pria dan wanita yang simetris dan dihiasi kubah dan menara kecil yang mengingatkan kita akan istana-istana dinasti Moghul di India.
img-5162-578dac6bc6afbd1205482be5.png
Pagar bagian dalam dihiasi dengan surat
“Al Qori”ah” dalam tulisan Hijaiyyah dan dilengkapi dengan terjemahan dalam Bahasa Indonesia dan Cina. Kembali ditulis dengan warna kuning emas berlatar belakang granit atau marmer hitam.
img-5161-578dac872e7a61040f1f9f97.png
Dari halaman ini, kita dapat menikmati keindahan dan kemegahan masjid yang keseluruhannya berwarna putih. Dihiasai ornamen flora dengan relung-relung yang indah. Terlihat bertingkat dua dengan dengan sebuah kubah utama besar dan dikeliingi empat kubah kecil di atas menara kecil. Kalu dibilang mirip Taj Mahal memang ada kemiripan kecuali empat menara Taj Mahal yang jauh lebih tinggi.
img-5163-578dacb6c6afbdfb04482bfb.png
Saya menaiki anak tangga menuju pintu utama masJid. Di kedua sisi dinding ada hiasan betuliskan
Surat Al Fatiha yang juga berwarna kuning emas dengan latar belakang hitam persisi seperti wana anak tangga tadi. Dari sini kita juga bisa melihat nama masjid dalam Bahasa Indonesia dan Cina di antara kedua menara kecil di atas pintu masuk utama .
img-5169-578dacdc0f97732505f91977.png
Setelah belok ke kiri di depan masjid dalam sebuah bangunan kecil berbentuk kubah, terdapat sebuah bedug yang terlihat memadukan unsur Cina dengan hiasan kaligrafi berwarna keemasan. Sedangkan di sisi lain terdapat sebuah prasasti peresmian masjid yang ditandatangin oleh
H Ramli Rasidin sebagai pemilik dan
Prof Dr H Nasaruddin Umar , Imam besar masjid Istiqlal pada 15 Mei 2016 yang bertepatan dengan 12 Syaban 1437 H.
img-5173-578dad0c6e7e615205598762.png
Pintu utama masjid ini lumayan besar, daun pintunya tertutup sebelah dan juga berwarna putih dengan hiasan kaligrafi bundar berwarna emas di pusatnya yang berfungsi sebagai gagang. Sekilas terlihat hamparan karpet berwarna hijau yang menutupi seluruh lantai masjid dan tiang-tiang bulat yang juga berwarna putih.
img-5197-578dad272e7a61960e1f9fa1.png
Memasuki ruang sholat, saya kembali menggumi keindahan dan rona kemewahan masjid ini. Mihrabnya berlatar belakang kaca patri yang kembali bertuliskan nukilan surat Al Fatihah dan terjemahan dalam bahasa Indonesia dan Cina. Mimbarnya terbuat dari kayu beplitur warna coklat. Sebuah jam besar juga ikut mempermanis suasana.
img-5178-578dadab6e7e610405598762.png
Interior kubah utama juga sangat cantik dengan hiasan kaligrafi bermotifkan flora dengan kombinasi warna kuning emas dan coklat tua. Di pusatnya ada tulisan “
Allah” yang terus terang bercahaya karena di sekeliling kubah mendapatan sinar cahaya mentari dari jendela-jendela yang melingkari sisi kubah. Di sekeliling ruang sholat utama terlihat lantai atas yang digunakan untuk tempat sholat kaum wanita.
img-5177-578dadc50f9773eb04f91997.png
Ada dua buah lift yang siap mengantar kita baik ke lantai atas, maupun ke lantai dasar tempat terdapat toilet dan tempat wudhu. Masjid Ramlie Musofa ini memang dibangun oleh seorang pengusaha etnis Cina yang bernama H Ramli Rasidin seperti terdapat pada prasasti dan Musofa menurut cerita adalah singkatan nama ketiga anaknya yaitu Muhammad , Sopian dan Fabian.
img-5198-578dadda6e7e61de0459875e.png
Berjalan mengelilingi bangunan masjid juga mengasyikan. Di bagian belakang terdapat tanaman rumpun bambu kuning yang mengingatkan saya akan
makam kapiten Cina Souw Beng Kong di Jalan Pangeran Jayakarta. Mungkin bambu kuning ini ada kaitan erat dengan unsur budaya Cina?
img-5183-578dadf22e7a61cf0d1f9faf.png
Setelah puas menikmati keindahan masjid yang selalu ramai dengan pengunjung yang sibuk berfoto dan bersefieria ini, saya pun kemudian berjalan kembali menuju kendaraan. Tentunya sambil berfikir apakah ada konspirasi antara Beijing dan Jakarta ? Antara masjid beralamat no 13 di Beijing dan majsid beralamat no 12-14 di sunter ini. ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya