Kembali ke ruang tamu dan membaca lanjutan kisah Pitung. Kali ini menggambarkan akhir hidupnya di mana Pitung sering muncul di Marunda dan akhirnya berhasil ditembak oleh Belanda menggunakan peluru emas. Ada nukilan tentang saat saat terakhir hidupnya ketika dibawa ambulan ke rumah sakit. Pitung sempat minta minum tuak sebelum ajak menjemput.Â
Namun dari semua itu, ada sedikit pertanyaan yang cukup menggelitik. Apakah di jaman itu, di akhir abad ke 19 sudah ada ambulan? Bukankah mobil sendiri baru ada di Pulau Jawa sekitartahun 1910 an?  Atau barangkali si Pitung dibawa dengan ambuan delman yang ditarik kuda?