096-576279b34d7a61be086877d8.jpg
Wisatawan tidak boleh masuk ke dalam pagoda ini dan hanya bisa mengagumi keindahannya lewat jendela-jendela besar yang terbuka lebar. Ada tanda larangan memotret dan banyak petugas yang megawasi di setiap jendela. Di dalamnya terdapat Emerald Buddha yang sangat indah dan juga suci. Di dekatnya juga terdapat “
Buddha Maitreya” yang terbuat dari emas seberat 90 kg.
img-8387-576279da32937397119d0f9d.png
Di halaman terdapat banyak bangunan-bangunan di antaranya sebuah Patung Berkuda
Raja Norodom(1834-1904). Patung ini dipahat oleh seniman Perancis Eude pada 1875 di Paris dan ditempatkan disini pada 1892. Kanopinya ditambahkan kemudian oleh Raja Sihanouk pada 1953. Tidak jauh dari patung ini terdapat sebuah stupa dimana abu jenazah Raja Norodom disimpan.
img-8383-576279f887afbd2a092332ce.png
Masih di dalam kompleks silver pagoda ini juga terpat lagi sebuah stupa besar yang ternyata merupakan tempat enyimpanan abu jenazah
Raja Ang Doung . (1845-1860), yang merupakan pendiri dinasti yang berkuasa hingga saat ini.
108-57627a227497735b071b9bc7.png
Siapa sangka, maksud tujuan berjalan-jalan ke istana, namun di dalamnya kita menemukan makam para raja dan keluarganya. Di antaranya juga ada Kantha Bopha Memorial Sanctuary yang menyimpan abu jenazah putri kesayangan Raja Norodom Sihanuk “
Kantha Bopha” yang meninggal pada 1952 karena leukimia pada usia 4 tahun.
fullsizerender-4-57627a3b5b7b61de0882b0fa.png
Menurut cerita saking cintanya sang raja pada putri ciliknya ini guci yang berisi abu sang putri terus dibawa kemanapun sang raja pergi. Sampai pada tahun 1960 barulah dibangun stupa yang disebut Kantha Bopha Memorial Sanctuary ini. Akhirnya ketika Raja Sihanouk meninggal pada akhir 1912 , setelah disemayamkan di istana beberapa bulan lamanya , lalu dikremasi dan kemudian baru pada Juli 2014 abu jenazahnya juga disemayamkan di sebuah stupa di Silver Pagoda , berdampinganan dengan sang putri kecil , Kantha Bopha.
img-8378-57627a6387afbd6107233319.png
Betapa cinta sang ayah telah menyatukan mereka bukan hanya dalam kehidupan, tetapi juga sampai ke alam kubur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya