"Sepanjang Jalan Jembatan Batu ini dulunya merupakan kuburan dan mungkin trotoar yang kita injak ini pun dulunya kuburan”. Demikian penjelasan Pak Andy sambil terus bercerita tentang keadaan kota Batavia tempo doeloe. Dari masa abad ke 17 sd abad ke 18. Sebuah gambar berjudul Batavia 1720 juga ditampilkan untuk membuat cerita menjadi lebih hidup.
img-4207-575301a2ff22bd7214f601b3.png
Jalan-jalan
Pleserin Tempo Doeloe kali ini memiliki tema
“Jacatraweg” atau Jalan Jakarta yang sekarang dinamakan Jalan Pangeran Jayakarta . Tujuan pertama kita adalah
Gereja Sion yang ada di Jalan Pangeran Jayakarta No 1. Setelah menyebrangi Jalan Jembatan Batu dan melintasi jembatan di atas sebuah sungai kecil maka tibalah kita di persimpangan Jalan Pangeran Jayakarta.
img-4211-575301d1df22bd9e08fc071f.png
Dari sini terlihat bangunan tua Gereja Sion yang masih tampak kokoh walaupun telah berusia lebih dari 3 abad. Terlihat megah dengan tembok yang dicat kuning muda. Empat jendela besar berbentuk kubah mengiasai fasad gereja ini sementara sebuah salib bertengger di atas jendela kubah kecik yang ada di pintu masuk.
img-4215-575301eac1afbd9c0aa9f162.png
Halamannya cukup luas dengan lapangan rumput dan papan nama gereja di satu sisi. Sementara di sisi lain diberi pagar kecil dan di dalam pagar ini banyak terdapat lempengan perunggu yang ternyata merupakan penanda makam.
“Area sekitar Gereja ini juga dijadikan lahan kuburan dan diperkirakan ada lebih dari 2300 makam yang ada di halaman.”, di jelaskan juga oleh Pak Andy bahwa dulu halaman gereja ini jauh lebih luas sebelum kena penggususran akibat pelbaran Jalan Pangeran Jaya Karta dan Jalan Mangga Dua..
img-4217-5753022c597b613f0b472041.png
“
Hier onder rust de weledele Heer Henric Zwaardecroon Oud Gouverneur Generaal van Nederlands India Gebooren tot Rotterdam den 26 January A 1667 en overleden tot Batavia den 12 Augustus A1723” demikian masih terbaca tulisan dalam Bahasa Belanda pada prasasti perunggu yang ada di makam. Artinya kira-kira Dibawah sini beristrathat Tuan yang Terhormat Henric Zwaardecroone Gubernur Jendral Hindia Belanda Lahir di Rotterdam 26 Januari 1667 dan meninggal di Batavia 12 Agustus 1723.
Pengembaraan ke Jacatraweg memang tdak dapat dipisahkan dengan Gereje Sion dan gubenur Jendral Hendric Zwaardecroone. Sebelum meninggal sang gubernur jendral berpesan agar dia dimakamkan di tengah-tengah orang biasa, di halaman gereja dan bukan di dalam gereja. Dan kini, kalau makam lain sudah hilang nisan atau penandanya, maka makam Hendric Zwaardecroone masih bisa kita saksikan kemegahannya . Minimum pada prasasti perunggu yang membawa namanya lengkap dengan ornamen bergambar pedang yang indah..
img-4223-5753025e327a61c7038b4586.png
Memasuki gereja, kita akan terkesima dengan kemegahan dan keindahaannya. Interiornya ditopang oleh enam buah pilar bulat berwarna putih yang terlihat kokoh. Jendela besar dengan kaca patri memberikan cahaya natural yang ramah lingkungan. Tingginya bangunan memberikan sirkulasi udara yang nyaris sempurna.
img-4222-575302abc1afbd0e0aa9f188.png
Namun yang menjadi salah satu ciri unik gereja tertua di Jakarta ini adalah sebuah orgel tua yang bisa memainkan lagu lagu yang indah. “
Sejak awal Mei 2016 lalu orgel tersebut rusak dan belum sempat diperbaiki”, demikian keterangan Adep dari Sahabat Museum.
image-575302c2ff22bd0d15f60174.png
Perabotan di dalam gereja ini memang hampir semuanya tua, setua usianya yang sudah melebihi tiga abad karena dibangun pada tahun 1695. Selain orgel, lampu lampu kristal gantungnya juga menarik. Bahkan detailnya terlihat berkilauan mentereng dengan logo kota Batavia pada masa itu.
img-4225-575302e5ff22bd3a14f601a6.png
Deretan kursi kayu tua, meja, dan bahkan mimbar yang sangat antik dan khas memberikan keunikan sendiri yang mungkin tidak dijumpai di gereja-gereja lain di Jakarta. Namun yang paling berkesan adalah perkataan Adep yang menjelaskan bahwa ini adalah satu-satunya bangunan tua di Jakarta yang telah berusia lebih dari 300 tahun dan masih berfungsi sebagaimana peruntukan aslinya.
h-jpg-575302f66723bdea0a9d1526.jpg
Kembali ke makam dan kuburan. Ternyata di dalam gereja ini juga ada prasasti pusara orang-orang elite pada masa itu. Di antaranya adalah Gubernur Jendral Carel Rienersen yang meninggalpada 19 Mei 1653 dan istrinya Judith Barra van Amstel Dam yang meninggal pada 21 Jui 1656.
Lihat Travel Story Selengkapnya