Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tersihir Gereja yang Dikepung Ribuan Makam

4 Juni 2016   23:37 Diperbarui: 4 Juni 2016   23:50 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sepanjang Jalan Jembatan Batu ini dulunya merupakan kuburan dan mungkin trotoar yang kita injak ini pun dulunya kuburan.  Demikian penjelasan Pak Andy sambil terus bercerita tentang keadaan kota Batavia tempo doeloe.  Dari masa abad ke 17 sd abad ke 18.  Sebuah gambar berjudul Batavia 1720 juga ditampilkan untuk membuat cerita menjadi lebih hidup.

img-4207-575301a2ff22bd7214f601b3.png
img-4207-575301a2ff22bd7214f601b3.png
Jalan-jalan Pleserin Tempo Doeloe kali ini memiliki tema Jacatraweg atau Jalan Jakarta yang sekarang dinamakan Jalan Pangeran Jayakarta .  Tujuan pertama kita adalah Gereja Sion yang ada di Jalan Pangeran Jayakarta No 1.  Setelah menyebrangi Jalan Jembatan Batu dan melintasi jembatan  di atas sebuah sungai kecil maka tibalah kita di persimpangan Jalan Pangeran Jayakarta.

img-4211-575301d1df22bd9e08fc071f.png
img-4211-575301d1df22bd9e08fc071f.png
Dari sini terlihat bangunan tua Gereja Sion yang masih tampak kokoh walaupun telah berusia lebih dari 3 abad.  Terlihat megah dengan tembok yang dicat kuning muda.  Empat jendela besar berbentuk kubah mengiasai fasad gereja ini sementara sebuah salib bertengger  di atas jendela kubah kecik yang ada di pintu masuk.

img-4215-575301eac1afbd9c0aa9f162.png
img-4215-575301eac1afbd9c0aa9f162.png
Halamannya cukup luas dengan lapangan rumput dan papan nama gereja di satu sisi. Sementara di sisi lain diberi pagar kecil dan di dalam pagar ini banyak terdapat lempengan perunggu yang ternyata merupakan penanda makam.  “Area sekitar Gereja ini  juga dijadikan lahan kuburan dan  diperkirakan ada lebih dari 2300 makam yang ada di halaman.”,  di jelaskan juga oleh Pak Andy bahwa dulu halaman gereja ini jauh lebih luas sebelum kena penggususran akibat pelbaran Jalan Pangeran Jaya Karta dan Jalan Mangga Dua..  

img-4217-5753022c597b613f0b472041.png
img-4217-5753022c597b613f0b472041.png
Hier onder rust  de weledele  Heer Henric  Zwaardecroon Oud Gouverneur  Generaal van Nederlands India Gebooren tot  Rotterdam den 26 January A 1667 en overleden tot Batavia den 12 Augustus A1723”  demikian masih terbaca tulisan dalam Bahasa Belanda pada prasasti perunggu yang ada di makam.  Artinya kira-kira  Dibawah sini beristrathat Tuan yang Terhormat Henric Zwaardecroone Gubernur Jendral Hindia Belanda Lahir di Rotterdam 26 Januari 1667 dan meninggal di Batavia 12 Agustus 1723.

Pengembaraan ke Jacatraweg memang tdak dapat dipisahkan dengan Gereje Sion dan gubenur Jendral Hendric Zwaardecroone.  Sebelum meninggal sang gubernur jendral  berpesan agar dia dimakamkan di tengah-tengah orang biasa, di halaman gereja dan bukan di dalam gereja.  Dan kini, kalau makam lain sudah hilang nisan atau penandanya, maka makam Hendric Zwaardecroone masih bisa kita saksikan kemegahannya . Minimum pada prasasti perunggu yang membawa namanya lengkap dengan ornamen bergambar pedang yang indah..

img-4223-5753025e327a61c7038b4586.png
img-4223-5753025e327a61c7038b4586.png
Memasuki gereja, kita akan terkesima dengan kemegahan dan keindahaannya. Interiornya ditopang oleh enam buah pilar bulat berwarna putih yang terlihat kokoh.  Jendela besar dengan kaca  patri memberikan cahaya natural yang ramah lingkungan. Tingginya bangunan memberikan sirkulasi udara yang nyaris sempurna.

img-4222-575302abc1afbd0e0aa9f188.png
img-4222-575302abc1afbd0e0aa9f188.png
Namun yang menjadi salah satu ciri unik gereja tertua di Jakarta ini adalah sebuah orgel  tua yang bisa memainkan lagu lagu yang indah.  “Sejak awal Mei 2016 lalu orgel tersebut rusak dan belum sempat diperbaiki”, demikian keterangan Adep dari Sahabat Museum. 

image-575302c2ff22bd0d15f60174.png
image-575302c2ff22bd0d15f60174.png
Perabotan di dalam gereja ini memang hampir semuanya tua, setua usianya yang sudah melebihi tiga abad karena dibangun pada tahun 1695.  Selain orgel, lampu lampu kristal gantungnya juga menarik. Bahkan detailnya terlihat berkilauan mentereng dengan logo kota Batavia pada masa itu.

img-4225-575302e5ff22bd3a14f601a6.png
img-4225-575302e5ff22bd3a14f601a6.png
Deretan kursi kayu tua, meja, dan bahkan mimbar yang sangat antik dan khas memberikan keunikan sendiri yang mungkin tidak dijumpai di gereja-gereja lain di Jakarta.  Namun yang paling berkesan adalah perkataan Adep yang menjelaskan bahwa ini adalah satu-satunya bangunan tua di Jakarta yang telah berusia lebih dari 300 tahun dan masih berfungsi sebagaimana peruntukan aslinya. 

h-jpg-575302f66723bdea0a9d1526.jpg
h-jpg-575302f66723bdea0a9d1526.jpg
Kembali ke makam dan  kuburan. Ternyata di dalam gereja ini juga ada prasasti  pusara orang-orang elite pada masa itu. Di antaranya  adalah Gubernur Jendral Carel Rienersen yang meninggalpada 19 Mei 1653 dan istrinya Judith Barra van Amstel Dam yang meninggal pada 21 Jui 1656.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun