Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Khalsa Diwan: Rumah Ibadah Agama Sikh di Hongkong

5 April 2016   23:56 Diperbarui: 6 April 2016   11:10 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="dokpri"][/caption]Selepas mengembara di dunia orang mati di Happy Valley Muslim Cemetery yang terletak di Hau Tak Lane, tibalah waktunya untuk sejenak melihat suasana yang lain. Suasana rumah ibadah ummat Sikh yang pada awalnya saya kira sebuah masjid. Karena bentuknya yang memiliki kubah  lengkap dengan menara-menara kecil dan relung-relung yang menawan.

Ketika didekati, saya tiba di pintu gerbang yang terletak di Queen’s Road East no 371.  Bentuknya mirip sekali dengan pintu gerbang masjid dengan arsitektur khas anak benua India.  Namun dengan jelas tertulis disitu “Sikh Temple”, lengkap dengan dua aksara Cina di bawahnya.

[caption caption="dokpri"]

[/caption]”One  Universal Creator God, can only be attained by th Grace of True Guru.  No one is my enemy, and no one is a stranger . I get along with everyone”.    Khalsa Diwan  Hongkong (Sikh Temple)".  Demikian tertulis pada papan putih di atas pintu gerbang lengap dengan  tulisan dalam Bahasa Punjabi  yang ditulis menggunakan  aksara  Gurmukhi. 

Saya sempat mengintip sebentar ke dalam , terlihat lorong dengan lantai marmer berwarna putih.  Namun saya melanjutkan perjalananan menegliling gedung ini dan kemudian berbelok di Stubbs Road.  Di sebrang sana terlihat gedung-gedung jangkung yang ada di kawasan Wanchai ini.

[caption caption="stubbs rd"]

[/caption]Karena bentuk geografis pulau Hongkong yang berbukit-bukit.  Letak jalan bisa lebih tinggi dibandingkan bangunan sehingga kalau kita berjalan di trotoar Stubbs Road, ketinggiannya  sama dengan di lantai dua bangunan yang bernama Khalsa  Diwan itu.  Dari pagar yang ada di sini saya bisa mengamati suasana yang ada di halaman dan juga di dalamnya.

[caption caption="dokpri taufikuieks"]

[/caption]Di sini, dijumpai sebuah pemandangan yang sangat unik.  Bangunan dengan tulisan “Guru Nanak Darbar” lengkap dengan Bahasa Punjabi disebelahnya.  Di atasnya Sebuah kubah utama yang bentuknya mirip kopiah dengan  mahkota bersusun lancip dengan warna kuning emas menjadi puncaknya. Kemudian saya ketahui bahwa Guru Nanak merupakan pendiri agama Sikh yang dilahirkan pada pertengahan abad ke 15 dan Darbar berarti hall atau aula.

[caption caption="dokpri taufikuieks"]

[/caption]Kubah utama yang di bagian bawahnya  sedikit terkuak bagaikan bunga  teratai ini dihiasi dengan ukiran berbentuk pintu berelung.  Di sekelilingnya , banyak kubah-kubah kecil yang sangat indah dan mirip dengan masjid atau istana.   Lalu, apanya yag unik? Tentu saja latar belakang nya yang merupakan bukit dimana bertingkat-tingkat  terdapat kuburan muslim yang telah saya kunjungi sebelumnya.

[caption caption="dokpri taufikuieks"]

[/caption]Saya kemudian kembali ke pintu masuk dan mengamati kegiatan yang ada di dalam khalsa Diwan ini.  Di deretan  sebelah kiri,  terlihat beberapa wanita yang memakai pakaian khas yang berwarna-warni. Rupanya sedang atau akan diadakan upacara keagamaan di tempat ini.  Barulah saya tahu bahwa rumah ibadah Sikh  temple ini bernama Gurdrawa.   Dan mereka ternyata sangat terbuka, karena selain digunakan untuk beribadah bagi orang yang beragama Sikh, tempat ini juga terbuka bagi siapa saja tanpa memandang etnis, agama, dan profesi.

[caption caption="dokpri taufikuieks"]

[/caption]Selain tempat ibadah, disini juga menjadi tempat berkumpulnya kaum  Sikh di Hongkong  yang berasal dari negara bagian Punjab di India.  Selain  sekolah dari tingkat TK sampai SD dan SMP, juga ada kursus Bahasa Punjabi, belajar Gurbani atau membaca dan mengerti “Sri Guru Grant Sahib Ji” , yang merupakan kitab suci agama Sikh.  Bahkan belajar seni bela diri khas Punjab yang disebut Gatka  , juga bisa dilakukan di tempat ini.

Di dalam gurdrawa  ini terdapat ruang utama yang disebut  Darbar Sahib yang merupakan tempat dimana kitab suci agama Sikh ditempatkan di sebuah singgasana  yang disebut takhat .  Di tempat inilah para Raagi menyanyikan dan melantunkan ayat-ayat dari kitab sucu Sri guru Grant Sahib Ji. 

[caption caption="dokpri taufikuieks"]

[/caption]Saya berjaalan ke lantai bawah dimana terdapat kelas-kelas yang digunakan untuk sekolah. Di halaman terdapat tiga buah pohon besar  yang tingginya melebihi lantai dua gedung ini. Di tepian halaman, berderet pohon-pohon mirip cemara yang menambah manis halaman kecil ini.  Di sini juga dapat dilihat beberapa buah  tiang tinggi yang puncaknya berhiaskan bendera khas Sikh yang disebut Nissan Sahib,  berbentuk segitiga dan berwarna kuning yang menjadi ciri khas sebuah Gurdrawa. Unik nya sepanjang tiangnya juga dililiti oleh kain berwarna kuning tua itu.

[caption caption="dokpri taufikuieks"]

[/caption]Namun yang paling menarik adalah bagian gedung yang disebut Langar.  Di tempat yang berfungsi sebagai ruang makan ini semua orang diperbolehkan menikmati makanan vegetarian yang dihidangkan secara gratis.  Disinilah para sukarelawan memasak dan kemudian menghidangkan makanan kepada para pengemabara yang berkunjung ke Gurdrawa.

Menurut sejarah, tempat ibadah ini pertama kali dibangun pada 1901 oleh orang Sikh yang kebetulan menjadi anggota resimen tentara Inggris yang ditempatkan di Hongkong.  Dengan berjalannya waktu, kian banyak orang Sikh yang tinggal di Hongkong sehingga rumah ibadah ini terus di renovasi dan diperluas sehingga sampai di bentuk yang sekarang ini setelah renovasi terakhir di tahun  1999.

[caption caption="dokpri taufikuieks"]

[/caption]Siapa sangka, perjalanan berkunjung ke kuburan muslim dan tempat ibadah Agama Sikh dapat membuat saya lebih mengenal sekilas mengenai agama yang banyak dianut orang yang berasal dari Punjab.   Sebuah pengalaman yang memperkaya jiwa akan keberagaman manusia yang merupakan suatu keniscayaan.

Hongkong, Maret 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun