[caption caption="dokpri taufikuieks"][/caption]Feat Picture kembali meluncurkan film barunya yang berjudul “My Big Fat Greek Wedding 2”. Seperti biasa tayangan perdana khusus media diadakan di FX Sudirman Lantai Tujuh , Studion 3 pada Selasa, 29 Maret 2016 Kemaren. Film ini merupakan sekuel dari film dengan judul yang sama “My Big Fat Greek Wedding” yang diluncurkan pada 2002. Penonton memang harus setia dan sabar menunggu sekitar 14 tahun untuk kembali menikmati lanjutan kisahnya.
Film dengan genre roman komedi ini berkisah tentang keluarga besar imigran asal Yunani yang tinggal di kota berangin atau “The Windy City”, yaitu Chicago. Penulis skenario sekaligus pemeran utama Nia Vardalosberperan sebagai Toulayang pada saat ini sedang memiliki sedikita masalah pada keluarga dan perkawinannya dengan Ian. Apa lagi putri mereka yang sudah berusia 17 tahun dan sedang bersiap masuk ke Universitas juga menyatakan lebih suka kuliah di New York dibandingkan dengan tetap di Chicago saja.
Sementara sang ayah,Kostas “Gus”Portakalos benar-benar merupakan tipe orang Yunani yang sangat bangga dengan garis keturunan. Walaupun bersama dengan istrinya Maria telah lebih 50 tahun berada di Amerika Serikat, mereka benar-benar memiliki ikatan budaya dan kekeluargaan yang sangat kental. Bahkan film ini mempunyai motto “People Change, Greeks don’t” Alias orang-orang lain boleh berubah, tetapi orang Yunani Tidak berubah.
Gus bahkan sangat membanggakan garis keturunannya sehingga mencoba mencari bukti bahwa dia masih keturunan langsung Iskandar Agung ayau Alexander the Great . Bahkan sering memaksakan orang lain seperti orang Persia juga sebagai orang Yunani. Selain itu di dalam keluarga besar Gus juga sangat ingin kalau cucunya Paris akan cepat dapat jodoh orang Yunani. Dia tdak mau kejadian yang menimpa Toula terulang lagi dengan menikah dengan Ian yang merupakan Xenosatau orang asing.
Bahkan ada cerita lucu dimana Gus berkenalan dengan keluarga Yunani yang mempunya anak lelaki yang kemudian diundang ke restoran mereka dan ternyata anak tersebut baru berusia 7 tahun. Tadinya sih mau dijodohan dengan Paris.
Di dalam film ini kita banyak berkenalan dengan istilah-istilah dalam Bahasa Yunani selain Xenos, ada juga istilah nenek buyut yang disebut Mana iyaiya. Kebetulan sang nenek buyut juga berperan sangat kocak dan ahli mebuat makanan ringan khas Yunani seperti spanakopita.
Lalu ada juga peran bibi Viola , yang terenal sangat cerewet, namun seringjuga punya ide yang brilliant untuk mengatasi suatu masalah. Yang paling kocak adalah tipnya kepada Paris untuk menjaga puolakinya apabila lagi pacaran. Kata poulaki sendiri mempunyai arti yang sedikit porno karena merujuk kepada alat kelamin perempuan.
Namun, cerita sebenarnya baru mulai ketika Guz secara tidak sengaja melihat ke surat-surat lama dan menemukan dokumen yang telah berusia lebih dari 50 tahun yaitu Surat Nikahnya dengan Maria yang dilakukan di Yunani. Surat nikah ini ternyata lupa ditandatangainileh pendeta sehingga secara hukum belumlah sah.
Usaha Guz untuk minta tolong keada pendeta di gereja setempat juga gagal. Karena pendeta muda tentu tidak boleh menandatangani surat yang diterbitkan ketika belau bahkan belum lahir. Lalu apa jalan keluarnya? Hanya ada satu yaitu pernikahan kembali antara Gus dan Maria di gereja. Asyiknya Maria juga memilih pesta yang cukup meriah untuk perhelatan besar ini.
Lalu bagaimana ahir cerita? Apakah pesta pernikahan akan berjalan mulus. Dapatkan Paris menemukan pacar atau jodoh pria Yunani juga? Temukan jawabnya mulai 1 April 2016 di di bioskop Cinemaxx, CGV Blitz dan Platinum Cineplex