[caption caption="masjid agung taipei. dokpri taufikuieks"]
[/caption]Di sebelah kanannya , sebuah mimbar dari kayu berukir sederhana berolitur coklat kekuningan menambah dalam unsur kesederhanaan majsid ini. Sementara jendela-jendela besar berkaca patri mengawal kedua sisi ruangan utama. Di lantai , hamparan karpet sajadah merah dari Persia menutupi seluruh ruangan.
[caption caption="masjid agung taipei. dokpri"]
[/caption]Di atasnya terlihat langit-langit bagian dalam kubah yang di sekelilingnya diberik jedela-jendela kecil yang memberikan sinar sang surya sekaligus penerangan natural ke dalam ruangan masjid. Sementara di bagian belakang, tampak sekilas ruang sholat wanita yang terletak di lantai atas lengkap dengan pagar yang ditutup bahan transparan berwarna kehijauan.
[caption caption="masjid agung taipei. dokpri"]
[/caption]Selesai sholat, saya sempatkan lagi melihat-lihat bagian lain masjid. Kembali ke beranda , saya berjalan ke sisi kiri dan menemukan “Chinese Muslim Association Office”, yang pintu putihnya kebetulan terbuka. Saya sempat melongok masuk, namun mengurungkan niat karena terlihat di dalam tidak ada seorang pun yang ada. Sementara di sudut ruangan , terdapat kantor pusat Taipei Grand Mosque yang pintunya juga tertutup rapat. Kali ini lengkap dengan nama staff on duty .
[caption caption="masjid agung taipei. dokpri"]
[/caption]Sayangnya selama berada di masjid ini sekitar 30 menit, saya hanya bertemu dengan satu orang lagi. Yang masuk masjid ketika saya meninggalkan ruang sholat. Dan sebelum meninggalkan gedung ini saya masih juga sempat melihat-lihat beberapa papan pengumuman dan larangan. Salah satunya tulisan dalam aksara Cina yang dicoret merah. Di bawahnya tertulis dalam Bahasa Inggris No Parking dan terjemahan dalam Bahasa Indonesia Tidak Ada Parkil. Bahkan tanda larangan juga tidak bisa mengucapkan huruf R sehingga kata parkir menjadi parkil.
[caption caption="masjid agung taipei. dokpri taufikuieks"]
[/caption]Hari semakin siang, perut lumayan keroncongan , dan tibalah waktunya mencari makanan sambil mengucapkan selamat tinggal kepada Masjid Agung Taipei yang memberi banyak kesan. sepi, indah dan cukup ramah terhadap orang Indonesia.!
Taipei, Republic of China
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!