Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Soumenlinna: Pusara Baju Besi Ksatria Swedia di Finlandia

6 Maret 2016   11:20 Diperbarui: 6 Maret 2016   15:22 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dokumentasi pribadi"][/caption]Helsinki, merupakan ibukota negri Finlandia sekaligus menjadi kota yang secara geografis terletak paling utara di antara ibukota negara-negara EU atau Uni Eropa. Yang menarik kalau kita berkunjung ke Finlandia adalah penggunaan dwibahasa (Finlandia dan Swedia) untuk setiap nama sehingga kota Helsinki juga dinamakan Helsingfors dalam Bahasa Swedia.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Perjalanan kali ini membawa saya ke salah satu tujuan wisata paling kondang di Helsinki, yaitu Soumenlinna, (Sveaborg dalam bahasa Swedia). Tempat wisata ini terletak di sebuah pulau dimana di dalamnya terdapat sebuah benteng yang dibangun pada abad ke 18 ketika Finlandia masih merupakan bagian dari Kerajaan Swedia. Pulau ini sesungguhnya merupakan gugusan enam pulau kecil yang bergabung menjadi satu dalam sebuah benteng.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Dari pusat kota Helsinki di yaitu Helsinki Central Railway Station atau  Rautatieasema , pengembaraan dimulai dengan naik tram menuju ke Kauppatori atau Market Square. Untuk naik kendaraan umum di Helsinki, akan lebih ekonomis bila kita membeli HSL day ticket yang berlaku untuk metro, tram, bus, dan juga ferry ke Soumenlinna. HSL sendiri merupakan singkatan Bahasa Finlandia unutk Helsingin Seudun Liikenne yang artinya Helsinki Regional Transport Authority .

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Kauppatori merupakan pasar terbuka yang cukup ramai dimana terdapat gerai souvenir, restoran, dan juga es krim. Kami sempat membeli es krim dan menikmatinya sambil menunggu ferry ke Soumenlina. Di sini juga banyak sekali burung-burung besar berwarna putih yang berterbangan dengan bebasnya. Burung-burung ini juga sedikit nakal dan sekali-kali mencuri maanan atau es krim dengan mematuknya dan kemudian terbang tinggi ke langit kota Hels

inki yang cerah. Es krim yang ada di tangan anak saya sempat juga dicuri burung putih itu. Hati hati yan!

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Perjalanan ferry memakan waktu sekitar 15 menit saja. Sesampainya di Soumenlina, kita disambut dengan suasana pulau yang asri dan tenang. Tentunya karena di pulau ini sama sekali tidak ada kendaraan bermotor. Satu-satunya kedaraan yang ada hanyalah sepeda, selebihnya kita harus berjalan kaki mengunjungi tempat-tempat menarik yang ada.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Perhentian pertama adalah Soumenlinakeskus atau Visitor Center dimana tersedia brosur tentang points of interest yang ada di pulau ini. Disini juga terdapat sebuah museum dimana dipamerkan sekilias mengetahui lebih rinci tentang sejarah Finlandia secara umum dan khususnya sejarah Soumenlinna dan benteng yang bahkan telah terdaftar sebagai Unesco World Heritage.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Dari museum, kami mulai perjalanan dengan santai mengelilingi pulau. Ada sebuah gereja tua dengan kubah tunggal berwarna hijau dan hampir seluruh badan gereja berwarna krem kecoklatan. Di sekitarnya ada sebuah taman yang asri dan dinamkan dengan Kirkkopuisto atau Church Park. Sebelumya ketika berjalan-jalan disekitar pantai sempat juga dilihat sebuah kapal besar yang sedang berlayar di Teluk Finlandia dan bernama Viking Line.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Sambil mengikuti peta yang ada dalam brosur, kami mampir sejenak ke Soumenlinna Toy & Doll Museum atau (Suomenlinnan Nukke- ja lelumuseo). Walaupun lebih diutamakan untuk anak-anak, namun museum yang berisi berjenis-jenis boneka dan mainan ini juga patut dikunjungi orang dewasa. Di dalamnya bahkan terdapat mainan dan boneka yang yelah berusia lebih dari 250 tahun.

Setelah sejenak beristirahat di museum ini sambil menikmati kopi atau minuman ringan, wisata di Soumenlinna dilanjutkan menuju ke pusat daya tarik pulau ini, yaitu Benteng Soumenlinna yang walaupun telah berusia lebih dari 250 tahun, tetap terlihat megah , kokoh, dan terawat. Bangunan utama terbuat dari batu karang dan di dekat pintu masuk utama yang berubah terowongan kecil terapat sebuah prasasti dengan logo UNESCO.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]“Soumenlinnan Linnoitus “ dalam bahasa Finlandia atau “Sveaborg Fastning” dalam Bahasa Swedia ini ternyata telah dimasukkan dalam UNESCO World Heritage Lisat sejak 1991 sebagaimana tertulis pada terjemahan Bahasa Inggris di prasasti tadi : “The Fortress of Soumenlinna was included in World Heritage list in 1991 as a unique monument of military architecture. Unesco’s convention for the protection of the world cultural and natural heritage list cultural and natural heritage of outstanding universal value which shuold be protected by mankind as a whole”.

Memasuki halaman tengah benteng, kita tertegun dengan pemandangan yang memukau. Perpaduan benteng yang megah, halaman rumput, pepohonan dan juga deratan meriam berbagai ukuran dari besi tuang yang diatur rapi lengkap dengan rodanya . Di sekitarnya terdapat bangunan-bangunan yang dulunya merupakan tempat tinggal, yang sekarang dijadikan museum.

Dan yang paling mencengangkan adalah di tengah-tengah halaman yang luas ini ada sebuah makam yang sederhana namun unik. Sekilas bentuknya bagai perahu atau kapal kecil yang terbuat dari logam. Di atasnya kita melihat berjenis-jenis perlengkapan perang yang seakan-akan bercerita bahwa tokoh yang dimakamkan disini dulunya adalah seorang patarung yang gagah,dan tangguh, Ada baju besi, tameng, pedang, dan juga pelindung wjah dan kepala yang terbuat dari baja serta pernak-pernik lain yang khas da unik

 [caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Di depannya tertulis dari batu marmer kata-kata dalam Bahasa Swedia “Här hvilar Grefve Augustin Ehrensvärd Fältmarksalk Riddare och Commendeur af Kgl Mijts Orden Omgifven af sina Werk Sveaborgs fästning Arméens flotta” . Walaupun tidak mengert i Bahasa Swedia bolehkah saya mencoba menterjemahkan kira-kira “ Disini dikebumikan Count Augustin Ehrensvard, Field Marshal , ksatria dan Komandan Penerima Bintang Jasa Kerajaan. Dia dikeliling oleh karya besarnya yaitu Benteng Soumenlinna dan juga Armeens Flota.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Sementara di sisi sebelahnya tertulis “Efter Gustaf IIIs befallning och Egit utkast Uprest MDCCLXXXVIII At i Fältherrens och Medborgarens spår Lifva Snillen at kunna hjertan at vilja gagna Fäderneslande” Kali ini terjemahan lebih sulit dan hanya menjelaskan bahwa disain makam ini dilakksanakan oleh Raja Gustaf III dan dibangun pada tahun 1788 .

[caption caption="foto: dokumentasi pribadi"]

[/caption]Lalu siapakah ksatria yang dimakamkan disini. Setelah membaca lebih banyak baik di brosur dan sumber lainnya ternyata Augustin Ehrensvard adalah seorang Field Marshal, yang dalam pangkat di angkatan darat bahkan lebih tinggi dari Jendral pada masa Kerajaan Swedia. Pada abad ke 18 Finlandia memang termasuk dalam wilayah Swedia.

[caption caption="foto: dokumentasi pribadi"]

[/caption]Beliau inilah yang membangun benteng yang ada di pulau-pulau di dekat kota Helsinki ini pada pertengahan abad ke 18. Benteng laut ini mulai dibangun pada tahun 1747 atas perintah Raja Swedia , Frederick I. Dan bahkan sampai Augustin meninggal pada 1772 pun pembangunan benteng ini juga bahkan terus berlanjut.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Augustin juga pernah menjabat sebagai Komandan “Armeens Flota”, atau Archipelego Fteet “ yang merupakan cabang angatan bersenjata Swedia yang mengemban tugas khusus untuk menjaga keamanan pantai Swedia. Dan dalam masa inilah beliau juga membangun Benteng Sveaborgs atau Soumenlinna Fortress ini.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Setelah puas mengagumi keindahan makam sang Ksatria, saya sempatkan melihat bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya. Ada bekas tempat tinggal sang jendral yang dijadikan museum dan dapat dilihat sejrah hidup Augustin secara lebih lengkap. Beliau meninggal pada 4 Oktober 1772 karena radang paru dan kemudian upacara pemakamannya dilaksanakan di Gereja Mynamaki. Petimatinya yang terbuat dari tembaga lalu dibawa ke Turku dan kemudian Helsinki untuk dikuburkan di Gereja Ulrika Eleonara. Gereja ini sekarang sudah dirubuhkan dan di atasnya berdiri dengan megah Helsinki Cathedral yang menjadi ikon kota Helsinki.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Baru pada tahun 1783, jasad sang Field Marshal (pangkat yang diperoleh secara anumerta tiga minggu setelah kematiannya diberikan olehRaja Gustaaf III bersamaan dengan gelar kebangsawanan Grefve atau Count dalam Bahasa Inggris), dibaringkan di tempat yang sekarang ini. Pusara ini dirancang oleh raja bersama Carl Augustin Ehrensvard (putra sang ksatria) dan Jean Eric Rehn. Sedangan ukiran logam dan perunggu bermodelkan pakaian perang dirancang oleh Johan Tobias Sergel dan pemahat Nils Stenstam. Pusara ini baru selesai tahun 1807.

Dengan berkunjung ke makam ini, secara tidak sengaja kita dapat engenal lebih dalam mengenai sejarah ngeri Finlandia ini. Setengah tahun setelah makam Augustin selesai dibangun, pada tahun 1808, Russia menyerang Finlandia dan kemudia berhasil merebutnya dari kekuasaan Swedia pada 1809. Dan Benteng Sveaborg beserta pusara ini pun beralih tuan yaitu Tsar di St, Petersburg.

Sejarah kemudian terus bergulir. Dengan runtuhnya Russian Empire pada 1917 dan terbentuknya Negara Komunis Uni Sovyet Finlandia pun kemudian mendapatkan kemerdekaannya pada Desember 1917. Benteng ini kemudian dinamakan Soumemlinna yang berarti Benteng Finlandia pada tahun 1918.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]Berkunjung ke Soumenlinna, kita berkenalan dengan tokoh besar yang dimakamkan disana yaitu Augustin Ehrensvard sekaligus belajar singkat sejarah negeri Finlandia. Perjalanan pun diakhiri dengan kembali naik ferry HSL ke Kaupatorri dan lalu mampir ke gerai makanan laut dimana kita dapat menikmati ikan Salmon yang segar, nikmat dan ternyata jauh lebih murah daripada di tanah air.

 

Helsinki, Finlandia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun