Penulis:Â Bubar Jalan sangat istimewa karena bisa mengatur anak-anak yang banyak dalam film yang mengisahkan betapa gugupnya anak SD keitak pertamakali memimpin upacara bendera. Sedangkan Surya the School Gang merupakan film bergenre laga dengan aksi yang cukup menawan.
Saya: Buat anda sendiri Film apa yang paling berkesan?
Penulis: Film Ruwat yang menceritakan tentang anak gimbal dari dataran tinggi Dieng. Film ini berkisah tentang anak gimbal yang mau diruwat hanya dengan syarat diajak jalan-jalan ke Hongkong oleh orang tuanya. Walaupun tidak menang film ini yang jadi favorit saya he he
Saya: Selain Nonton Film, ada acara lain?
Penulis: Setelah pengumuman, ada acara hiburan SUCI (Stand UP Comedy Indonesia), yang dibawakan oleh David, yang cukup mengocok perut dengan obrolan khas pesantren dan hantu-hantunya.
Penulis: Karena sebagian besar film pendek ini berasal dari daerah dan kebetuln menggunakan bahasa daerah (jawa) kecuali Opor Operan yang menggunakan Bahasa Sunda dan Bubar Jalan serta Kotak Pustaka yang menggunakan Bahasa Indonesia, bagi saya ini merupakan kesempatan langka untuk menyaksikan Festival Film Indonesia dimana sebagian penonton harus membaca teks untuk mengerti alur cerita. Ununtungnya saya sendiri bisa menegrti Bahasa Jawa dan Sunda sehingga tidak usah baca teks . He he he he
Saya: Sebagai pentup benaran, Ada pesan untuk perfilman Indonesia, khusunya bagi para sineas muda peserta FFPI 2015 ini?
Penulis: Ha ha, ini beneran penutup yah!. Indonesia memiliki banyak bakat dan juga kekayaan budaya serta keindahan alam yang perlu ditampilkan untuk menunjukan bahwa kita harus bangga menjadi Indonesia. Film adalah salah satu wahana yang pas untuk mewujudkan kebanggaan itu. Selamat malam. Selamat nonton film Indonesia pakai teks!
Jakarta, Januari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H