Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Shalat Jumat di Masjid Ini? Harus Rela Didenda 100 Dollar

21 Januari 2016   08:59 Diperbarui: 21 Januari 2016   19:32 2149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mihrabnya sangat cantik dengan hiasan keramik model Turki dengan wana biru yang mendominasi. Hiasan dengan motif floralnya memiliki kombinasi warna-warna tenang seperti hijau muda, coklat tua dan putih. Di bagian atasnya ada tulisan “Bismillahhirahmanirrahiim” yang diapit oleh kaligrafi bertulskana “Allah” dan “Muhammad”. Sementara mimbarnyamirip dengan kebanyakan masjid di Indonesia, terbuat dari kayu berukir dengan singgasana warna coklat muda dan beratapkan cungkup dengan mahkota bertahtakan ukiran dengan lafazd Allah. Selembar sajadah berwarna hijau dan mikrofon terletak di dekat tempat imam.

Selesai sholat, saya sempatkan melihat-lihat bangunan masjid. Ternyata selain ruang utama di lantai 2 ini masih ada tangga yang menuju ke beberapa lantai di atas. Saya naik tangga kayu berplitur coklat tua dengan hamparan karpet di tengahnya menuju ke lantai tiga. Dan di lantai tiga juga terdapat ruang sholat dengan tata letak yang mirip dengan lantai satu. Wah keren juga masjidnya. Demikian juga saya masih penasaran dan kemudian naik ke lantai empat dan sempat mengintip ke lantai lima.

Selesai mengamati isi Islamic Cultural Centre, saya sempat duduk di depan bangunan dan bercakap-cakap sebentar. Tujuan saya ingin menanyakan lokasi resturan halal yang ada di sekitar tempat in. Ternyata diinfokan adanya tempat kios makanan halal di dekat stasiun subway.

Namun yang paling berkesan adalah cerita bahwa setiap sholat Jumat, masjid ini akan sangat ramai dikunjungi. Dan akibatnya tempat parkir tidak akan muat dan sebagan supir taksi akan memarkir taksinya di tepi jalan sampai menutup sebagian badan jalan. Selama ini polisi sering membiarkan saja, namun sekali-kalai para supir taksi itu juga kena tilang. Jumlahnya lumayan loh bisa mencapai 75 USD atau bahkan 100 USD.

“Demi menunaikan Sholat Jumat, tidak apalah membayar tilang sebesar 100 USD”, demikian tutup sang supir taksi tadi sambil mengucapkan selamat tinggal!

New York, Akhir Desember 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun