Tinga-tinga, menurut Hassan adalah sebuah variant atau genre lukisan yang berasal dari
Dar Es Salam dan mulai berkembang di paruh kedua abad ke20. Dinamakan Tinga-tinga sesuai dengan nama penggagasnya yaitu
Edward Said Tinga-Tinga. Model lukisan ini kemudian menyebar ke seluruh Tanzania dan juga negara lainnya di Afrika Timur seperti Kenya. Lukisan model inilah yang paling diminati sebagai buah tangan dari Tanzania dan Afrika Timur, termasuk Zanzibar.
Salah satu ciri khas lukisan Tinga-Tinga adalah bahan catnya yang murah namun meggunakan warna-wana yang berani. Coraknya bermacam-macam tetapi yang paling popular adalah gambar satwa yang termasuk
the big five, yaitu singa , gajah, macan tutul, kerbau . dan kuda nil. Tentu nya hewan-hewan liar dan eksotis khas Afrika lain juga sering digunakan sebagai model dalam lukisan ini.
Selain di Old Fort ini, saya juga pernah bertemu denga toko yang menjual Lukisan Tinga-Tinga di dekat pintu masuk Lake Manyara, Hanya saja pada saat itu, nama Tinga-tinga belum menjadi kosa kata yang ada dalam kamus Bahasa Swahili saya.
Perjalanan di siang hari di kawasan kota tua Stone Town memang selalu memberik kesan yang tidak terlupakan. Dan kali ini perjalanan di Zanzibar harus diakhiri ketika Zeus sudah siap dengan kendaraannyan untuk mengantar kami ke Zanzibar International Airport untuk kembali ke ibukota Tanzania Dar Es Salam. Kwaheri , Selamat Tinggal Zsnzibar...
Zanzibar , Mei 2015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Travel Story Selengkapnya