Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tersihir Wajah-wajah Misterius di Angkor

3 September 2015   15:21 Diperbarui: 3 September 2015   15:38 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar pukul 8 pagi, Syukri dengan tuk-tuk nya sudah siap di depan hotel untuk kembali menjelajah kawasan Angkor yang berada tidak telalu jauh dari pusat kota Siem Reap. Tujuan pertama kali ini adalah Angkor Thom, yang merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Khmer pada masa jayanya di sekitar abad ke XI dan XII dahulu.

Dan persinggahan pertama di pagi yang cerah itu adalah Candi Bayon. Pemandangan pertama yang tampak kontras adalah perpaduan keindahan candi yang penuh misteri dan alat-alat berat yang menjulang tinggi. Candi ini memang sedang dalam tahap restorasi besar-besaran yang sedang dikerjakan oleh UNESCO bekerja sama dengan Pemerintah Kamboja dan juga Jepang ang diwakili oleh Japanese Fund inTrust for the Preservation of Wolrd Cultural Heritage.

Papan nama di depan candi menjelaskan bahwa proyek yang dinamakan “Safegurading of the Bayon Temple of Angkor Thom” ini dimulai pada tahun 2011 dan baru akan selesai pada 2016 mendatang dengan kontraktor bernama JASA yaitu Japanese Government Team for Safeguarding Angkor.

Sementara di papan keterangan lainnya ada denah Candhi Bayoun disertai cerita singkat dalam empat bahasa, yaitu Khmer, Perancis, Inggris , dan Jepang. Disini secara ringkas diceritakan bahwa candi ini dibangun oleh Raja Jayavarman VII pada akhir abad ke XII sebagai candi Buddha Mahayana dan memiliki keindahan tersendiri karena banyaknya menara yang dihiasi oleh wajah-wajah yang tersenyum misterius.

Penjaga berseragam kaos biru mudah tetap siaga memeriksa tiket di depan anak tangga yang menuju ke pelataran candi. Sebagian tampak terlihat santai beritirahat di dekat bongkah batu berbentuk pagar naga yang menjadi ciri khas candi-candi di Khmer.

Saya menuruni anak tangga batu dan kemudian naik lagi menuju ke bagian halaman candi. Di sini, sebagian tempat tidak dapat diakses karena sedang direstorasi. Namun sebagian lagi tetap dapat dilewati untuk menuju ke tingkat atas dimana terdapat menara dan wajah-wajah dengan senyum yang penuh misteri.

Selain tiang-tiang tanpa atap, reruntuhan candi, di dinding-dinding yang dinakaman bas relief masih dapat kita nikmati keindahannya. Selain menggambarkan kehidupan rakyat di masa kejayaan Angkor, kehadiran relief masyarakat Cina juga cukup dominan baik dalam betuk tentara, pemilik toko dengan istrinya yang orang Khmer dan juga dalam tayangan sedang menari sambil mabuk di atas kapal.

Menapaki tangga-tangga batu tua yang dilindungi oleh papan berwarna coklat tua, kita dapat terus naik ke tingkat lebih atas dari Candi Bayon ini. Dan di sinilah kita dapat menyaksikan dengan lebih dekat puluhan menara yang keempat sisinya dihiasi wajah dengan senyum penuh misteri. Tidak mengherankan kalau wajah ini memiliki julukan “Monalisa dari Angkor” dan juga The Mysterius Smile of Angkor”. Konon ada 54 menara yang masing-masing memiliki empat wajah. Sehingga kalau dittal ada 216 wajah. Namun karena kondisi candi ini sebagian sudah runtuh, sulit untuk menghitung berapa sesungguhnya jumlah wajah yang ada.

Di bawah menara, masih banyak dijumpai lorong-lorong yang berliku-liku, dan di salah satu tempat ada sebuah patung Buddha yang berselendang kain kuning dengan dupa yang yang masih menyala di kakinya. Candi ini , selain menjadi tempat wisata, juga sekaligus menjadi tempat ibadah yang masih aktif. Karena itu, di pintu masuk di bawah candi ada anjuran untuk berpakaian sopan ketika berkunjung ke candi.

Di salah satu sudut di kakai menara, terlihat serombongan muda-mudi Kamboja yang memakai pakaian warna-warni kuning, merah ataupun putih. Lengkap dengan hiasan kepala dan juga topeng , mereka berperan baik sebagai apsara, hanuman, dan juga berbagai sosok dalam mitologi Angkor. Sesekali para turis sibuk berfoto dengan mereka.

Satu demi satu menara dan wajah dengan senyum misterius dilewati, beberapa lorong berliku juga sudah dilalui. Akhirnya tibalah waktunya untuk kembali turun ke halaman depan dan menuju ke tuk tuk yang sudah menanti untuk mengunjugi tempat-tempat ain di Angkor Thom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun