Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ngintip "Life Show" Kura-kura di Zanzibar

21 Juni 2015   17:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:15 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Wow, airnya jernih sekali”, secara otomatis saya berkomentar ketika menyaksikan betapa jernihnya air laut di pantai pulau Changuu ketika perahu motor kami mendekati dermaga di pulau yang dinamakan juga “Prison Island” ini. Ingin rasanya segera mencebutkan diri dan berenang bergabung dengan beberapa wisatawan yang sedang asyik berenang. Apalagi, ada juga cewek bule yang berbusana bikini, he he!

 

Namun, Zeus segera meminta kami untuk mengikutinya naik ke pulau kecil yang memiliki panjang sekitar 800 meter dan lebar 230 meter ini. “Changuu Island Private Paradise”, demikian nama pulau ini yang rupanya dikelola menjadi kawasan wisata terpadu dimana terdapat hotel lengkap dengan 15 conttage, restoran, dan juga reruntuhan penjara yang kini menjadi daya tarik bagi pengunjung ke Zanzibar.

Sebuah kolam renang yang cantik dengan airnya yang biru menyabut kedatangan kami di resor ini, tapi Zeus terus berjalan dan membawa kami ke sebuah temat yang menjadi ikon pulau ini. Yaitu tempat dimana kita bisa bermain bersama ura-kura raksasa yang jinak, dan konon bisa berusia sampai ratusan tahun.

Puluhan bahkan ratusan kura-kura raksan berkeliaran dengan bebas di tempat ini, dan kita pun bebas bermain bersama mereka. Zeus sempat mengajrkan saya bagaimana memijat lehernya yang panjang sehingga ura-kura ini kemudian mulai berdiri lebih tegak sehingga menampakan keempat kakinya yang cantik dan lucu.

“Aldabra Giant Tortoise”, demikian nama resmi kra-kura raksasa yang memang hanya bisa berjalan di darat dan konon kurang bisa berenang. Perbedaan utama dengan sea turtel adalah kura-kura ini memiliki empat kaki yang digunakan untuk berjalan di darat sedangkan kura-kura laut ukurannya jauh lebih kecil dan memiliki kaki belakang yang lebih mirip sirip yang digunakan untuk berenang.


Di sebuah papan informasi dijelaskan bahwa sekita tahun 1600 an kura-kura ini banyak berada di pulau-pulau sebelah barat Samudra Hindia termasuk di kawasan Seychelles. Namun pada pertengahn abad ke 19 jumalah kura-kura raksasa yang memiliki nama Latin “Geochelone Gigantia” atau Kura-Kura Darat Raksasa ini kian berkurang dan pada tahun 1840 hanya tersisa di Pulau Karang Aldabra. Karena itu dinamakan Aldabra Giant Tortoise.

Lalu bagaimana kisahnya sehingga kura-kura raksasa ini bisa berada di Pulau Changuu? Ternyata pada tahun 1919, Gubernur Jendral Ingris di Seycheless memberikan hadiah 4 ekor kura-kura raksasa dari Aldabra kepada seroang penduduk Inggris di Zanzibar yaitu Major F.B. Paece dengan menumpakan kapal peran S.S Taroba dan kemudian dikembangbiakan di pulau ini hingga sampai tahun 1955 jumlahnya sudah lebih dari 200 ekor.

“Warning, do not sit on the tortoise”, sebuah papan peringatan kecil melarang wisatawan untuk menunggagi kura-kura ini. Sampai beberapa tahun yang lalu, masih banyak wiastawan dan pengunjung yang mencoba dduk di punggung kura-kura yang jinak ini. Selain itu ada juga larangan untuk memberi makan kura-kura kecuali dengan kubis dan bayam yang memang sudah disediakan.
“Kura-kura ditempat ini diberi makan dua kali sehari yaitu pada jam 10 pagi dan jam 4 sore”, jelas Zeus sambil sesekali mengambil beberapa lembar kubis dan memberikan makan kepada k=salah satu kura-kura yang dengan sigap segera menyambar kubis itu. Saya pun segera mencoba sambil tetap berhati-hati agar jangan terlalu dekat memberikan kolnya supaya jari kita tidak tersambar.

Kmi terus bermain dengan ura-kura dan selain itu ada juga serombongan turis yang sedang asyik memperhaikan kawanan kura-kura yang berjalan dengan sangat perlahan. Menurtu Zeus lagi, kura-kura raksasa bisa berumur sanga panjang bahkan lebih dari 200 tahun. Kita juga dengan sangat mudah mengetahui usia sang kura-kura karena umurnya dituliskan dengan cat biru pada punggungnya yang keras. Setelah cukup lama mencari usia tertua yang dapat saya temui adalah kura-kura yang berusia 197 tahun dengan tempurung yang sedikit retak dan cacat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun