Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Untungnya Berpura-pura Jadi Orang India

23 Juli 2012   06:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:43 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_195815" align="aligncenter" width="480" caption="Saks Fifth Avenue di Beachwood Mall"][/caption]

Cleveland memang kota yang cukup besar untuk ukuran Amerika, menurut cerita pada masa kejayaannya pernah menjadi salah satu dari 10 kota terbesar di Amerika Serikat.Namun kalau soal belanja dan pusat perbelanjaan, tidak  ada apa-apanya  jika dibandingkan dengan Jakarta, Bandung, ataupun kota-kota besar lainnya di Indonesia.

[caption id="attachment_195813" align="aligncenter" width="360" caption=" The Arcade di pusat kota Cleveland"]

1343023563799301319
1343023563799301319
[/caption]

Kalau mau belanja barang-barang bermerek, kita harus keBeachwood Place Mall.Tidak terlalu jauh dan terletak di dekat danau”, tukas sobat saya yang sudah beberapa hari ini muter-muter sekeliling pusat kota Cleveland dan tidak menemukan tempat belanja yang cocok. Satu-satunya mal yang lumayan besar adalah The Arcade yang ternyata merupakan salah satu pusat perbelanjaan tertua di Cleveland.

Akhirnya, dari depan Public Square, kami pun naik taksi yang kebetulan sedang antri menunggu penumpang. Sang pengemudi taksi, terlihat sedikit antik dengan kulitnya yang hitam dan rambutnya yang gimbal dia bertanya tujuan kami. Bahasa Inggrisnya sangat tidak jelas dan kedengarannya seperti dikumur-kumur.

[caption id="attachment_195808" align="aligncenter" width="560" caption="Pengumuman di pintu taksi"]

13430225221569157873
13430225221569157873
[/caption]

Beachwood Mall” , jawab kami. Dengan santai dia pun menghidupkan argo dan mulai meluncur di pusat kota Cleveland.Info mengenai Beachwood Mall didapat dari resepsionis di hotel kami dan diperkirakan akan sampai kesana dalam waktu 20 menit dengan ongkos sekitar 30 US Dollar.

Akan tetapi, sang pengemudi ternyata membawa kami melewati jalan bebas hambatan dan kelihatannya mengambil jalan lingkar sebelum akhirnya pun tiba di pusat perbelanjaanyang terletak di sebelah timur kota Cleveland yangkatanya tidak jauh dari Lake Erie ini. Tetapi , karena sempat diputar-putar maka argo pun menunjukkanangka lebih dari 55 US Dollar untuk perjalanan sekitar 30 menit saja.Wah, kena deh!, kata teman saya sambil mengeluarkan dompet dan membayar ongkos.

[caption id="attachment_195817" align="aligncenter" width="360" caption="Taxi di Cleveland"]

13430238121567145139
13430238121567145139
[/caption]

Dari luar , sekilas Beachwood Mall ini kelihatan cukup besar dan luas, karena letaknya agak jauh di luar kota, maka saya pun mencatat nomer telpon taksi yang kami tumpangi tadi, walaupun si pengemudi juga ternyata memberikan kartu namanya. Tetapi saya lebih suka mencatat nomer telpon perusahaan yang tertera di pintu taksi.

Beachwood Mall memang tampak sangat modern dan cukup banyak outlet merek terkenal yang ada di sini. Tetapi pengunjungnya tidak terlalu ramai, lebih-lebih karena waktu itu bukan akhir pekan.Setelah sempat berkeliling akhirnya kamijuga sempat mengisi perut di food court yang kebetulan banyak pilihan termasuk sebuah gerai“Japanese food” yang cukup cocok di lidah kami.

[caption id="attachment_195809" align="aligncenter" width="450" caption="Salah satu pojok Beachwood Mall"]

1343022575604157851
1343022575604157851
[/caption]

Ketika mau kembali ke pusat kota, barulah kami sadar bahwa, di depan mal ini sama sekali tidak ada taksi, dan disini juga tidak ada yang kita bisa minta tolong untuk memanggil taksi. Satu-satunya cara hanyalah menghubungi telpon perusahaan taksi tadi  melalui telpon genggam.

“Good Evening”,Seseorang menjawab dengan menyebutkan kan nama perusahaan taksi tadi. Saya pun menjawab bahwa kami ingin memesan taksi menuju Public Square dan sekarang berada di Beachwood Mall.

“OK, the taxi will be there in 30 minutes, Just tell me your position and your mobile number”, tukas sang operator.Ketika saya menjawab, bahwa kami ada di dekat tempat parkir di depan “Saks Fifth Avenue”, dia tetap meminta nomer telpon genggam kami.

Akan tetapi setelah sadar bahwa nomer telpon genggam yang kami berikan bukan nomer lokal, sang operator dengan logat India nya yang kental kembali berkomentar bahwa Ia tidak dapat melayani pelanggan yang tidak memiliki kontak nomer lokal.Ia tidak boleh menelpon internasional, demikian jawabnya, karena setiap pesanan melalui telpon akan dikonformasikan sebelumnya dengan menelpon ulang.

[caption id="attachment_195810" align="aligncenter" width="560" caption="Public Square Cleveland"]

13430226121229841656
13430226121229841656
[/caption]

“Wah, bisa-bisa gak bisa pulang ke pusat kota nih”, komentar teman saya dengan muka sayu. Untungnya saya langsung mengambil inisiatif dengan berbicara bahasa Inggris yang cepat versi India sambil menggoyang-goyangkan kepala .

"Kami tidak punya telpon lokal, tapi karena kami dari Asia dan salah seorang dari kami juga etnis India, maka supir akan sangat mudah mengenali kami. Lagi pula di sekitar tempat parkir tidak akan ada banyak orang dan kami akan menunggu di depan sebuah restoran Italia yang kebetulan memang ada di dekat tempat kami menunggu". Mungkin begitu lah yang saya sampaikan kepada sang operator  dan karena saking cepatnya bicara, saya sendiri sudah lupa apa yang terucapkan

Akhirnya, sang operatorpun mengalah , "Karena salah satu dari anda juga dari India, maka taksi akan datang dalam waktu sekitar 30 menit . Mudah-mudahan Anda tidak membohongi saya.”, tambahnya lagi.

Setelah dengan harap cemas menunggu sekitar 35 menit, datanglah sebuah mobil SUV buatan Jepang dengan supir yang dari parasnya dapat diterka berasal dari anak benua India. Bisa India, Pakistan,Srilanka  ataupun Bangladesh.Kami pun segera menghampirinya sambil bertanya apa dia memang betul dari perusahaan taksi yang kami pesan tadi.Dalamperjalanan dengan  taksi ini, kami sempat bertanya, dan memang benar pemilik perusahaan taksi ini memang seorang etnis India yang sudah lamabermukim di Amerika Serikat.

Perjalanan kembali ke Public Square, kali ini melalui jalan-jalan utama di pinggiran kota dan tidak melingkar melalui jalan bebas hambatan seperti sebelumnya.Kendaraan pun sempat melewati kawasan "University Circle " dimana terdapat beberapa tempat menarik di Cleveland termasuk "Little Italy".  Dalam  waktu sekitar 30 menit dan dengan argo sekitar 35 US Dollar,  sampailah semuanya dengan aman di pusat kota Cleveland.

Suatu senja yang berkesan. Namun seandainya saya tadi tidak berbicara bahasa Inggris versi India, mungkin kami harus menginap di Beachwood atau jalan kaki ke public Square. Ternyata berbohong itu sekali-kali juga perlu. Untung si supir India tidak bertanya mana di antara saya dan kedua sobat saya yang orang India?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun