Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sayang, Bang Yos Tidak Sempat Studi Banding ke Chicago!

4 Juli 2012   08:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:18 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_192467" align="alignnone" width="640" caption="Lincoln Park Zoo"][/caption]

Amerika Serikat, sering disebut sebagai dedengkotnya kapitalisme dimana hampir tidak ada yang gratis. Semuanya diperhitungkan dengan uang dimana kemewahan dan kekayaan pun berjajar dengan kemiskinan. Namun siapa sangka, ada juga loh yang gratis disini. Salah satunya adalah Lincoln Park Zoo di kota berangin atau the windy city, Chicago.

[caption id="attachment_192468" align="alignnone" width="360" caption="Pintu masuk ke Grand Red Line"]

1341391000963897643
1341391000963897643
[/caption]

Di stasiun metro Grand di red line atau jalur merahsaya membeli one day pass seharga USD 5.75 yang berlaku selama 24 jam untuk naik semua angkutan umum yang dikelola CTA atau Chicago Transport Authority .Di kota terbesar di negara bagian Illinois ini terdapat angkutan massal kereta api yang beroperasi selama 24 jam. Masyarakat setempat menyebutnya “ L” karena sebagian besar jalurnya merupakanelevated track atau jalur layang. Namun sebagian stasiun kecuali yang termasuk “the loop” akan berada di bawah tanah ketika memasuki pusat kota Chicago. Bahkan kereta api CTA jalur biru juga beroperasi sampai ke Bandara Internasional O’Hare.

Kartu one day pass saya juga berlaku untuk CTA bus yang merambah ke seluruh plosok kotaChicago, sehingga saya pun dapat menuju “Linclon Park Zoo” dengan naik metro jalur merah dari stasiun Grand dan turun di Stasiun Clark/Division untuk kemudian ganti dengan bus no 22 tujuan Howard dan turun di persimpangan jalan Clark dan Armitage.Di Chicago, banyak nama stasiun dan halte bus yang ditandai dengan nama dua jalan untuk menunjukan bahwa lokasinya terletak dipersimpangan kedua jalan tersebut.

Kebetulan di bus no 22 itu saya berjumpa dengan seorang gadis manis yang memakai seragam Lincoln Park Zoo. Pasti dia mau berkerja, fikir saya dalam hati dan kemudian saya pun turun di halte Clark/Armitage mengikuti gadis tadi. Asyik deh , tidak usah pakai tanya-tanya bisa langsung sampai di tujuan.

[caption id="attachment_192469" align="alignnone" width="360" caption="Patung Schiller di Formal Garden"]

1341391107723288032
1341391107723288032
[/caption]

Setelah berjalan sekitar lima menit saya pun sampai di sebuah taman yang cukup luas dan hijau. Taman ini bernama “Formal Garden” sesuai dengan sebuah papan nama dan sekilas sejarah taman yang didirikan pada tahun 1870 an ini.Uniknya di taman ini terdapat beberapa buah patung para seniman. Patung yang paling tua berada di taman ini adalah sang pangeran penyair dari Jerman yaitu “Friedrich von Schiller”. Patung ini didirikan oleh penduduk Chicago keturunan Jerman. Patung kedua didirikan pada 1887 adalah patung Storks at Play yang disebut juga Bates Fountain karena disertai sebuah air mancur yang cantik. Sedangkan patung ketiga belum terlalu lama didirikan yaitupada 1987 milik sang dirijen terkenal Sir Georg Solti.

[caption id="attachment_192470" align="alignnone" width="360" caption="Chicago"]

1341391179311523493
1341391179311523493
[/caption]

Sebuah pintu gerbang yangdiapit sepasang tugu bertuliskan Lincoln Park Zoo menyambut saya. Di atasnya terdapat sebuah patung harimau , sementara di tugu lainnya bertahta sepasang beruang. Yang asyiknya ketika memasuki pentu gerbang ini sebuah papan bergambarkan sepasang angsa mengucapkan “Welcome to Lincoln Park Zoo”, dan sebuah denah lokasi berjudulkan “Chicago’s Free Zoo” juga menyambut dengan ramah.

[caption id="attachment_192471" align="alignnone" width="640" caption="Flamingo"]

13413912661277361730
13413912661277361730
[/caption]

Hari masih pagi ketika saya sampai di kebun binatang gratis ini, namun sudah cukup banyakpengunjung yang datang, terutama keluarga yang membawa anak-anak. Mereka berlarian dengan riang melihat-lihat koleksi hewan yang cukup bervariasi. Baik singa laut, singa, harimau, kera, flamingo, dan juga beberapa jenis kuda zebra.Asyiknya, tidak hanya masuknya, di tempat ini kita juga bisa menikmati air minum dengan gratis .

[caption id="attachment_192472" align="alignnone" width="640" caption="Pintu Gerbang"]

1341391329620409204
1341391329620409204
[/caption]

Saya terus berjalan sampai ke pintu gerbang di arah jalan raya di dekat Lake Michigan. Di sini pintu gerbangnya dihias dengan patung berjenis-jenis hewan termasuk kambing hutan, singa, kera dan juga burung-burung. Sebuah papan nama dengan gambar angsa juga menceritakan bahwa kebun binatang ini dikelola oleh yayasan swasta dan bisa dinikmati dengan gratis berkat sumbangan para anggotanya termasuk juga donator, pengunjung,dan hasil keuntungan dari restoran, dan toko souvenir di kawasan Lincoln Park Zoo ini.

[caption id="attachment_192474" align="alignnone" width="640" caption="Salah satu sudut Lincoln Park Zoo"]

13413914211634876606
13413914211634876606
[/caption]

Setelah puas melihat-lihat isi kebun binatang ini, saya pun kembali berjalan santai menuju halte bus sambil merenung. Kalau di Amerika saja ada kebun binatang gratis, kenapa para calon gubernur di Jakarta tidak ada yang berani kampanye untuk menggratiskan kebun binatang Rangunan?

Dan yang paling saya sayangkan adalah kenapa Bang Yos tidak studi banding ke Chicago, melainkan ke Bogota, sehingga yang dimiliki Jakarta adalah busway yang tidak sebaik angkutan massal “L” , apalagi ada kebun binatang gratis seperti di Lincoln Park Zoo.Sayang seribu kali sayang.!.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun