Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Laporan dari Hongkong (7) Kartu “Octopus” yang Mempermudah Hidup

4 Januari 2012   10:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:20 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_153802" align="alignnone" width="640" caption="Stasiun MTR Hongkong"][/caption]

Sebelum menginjakan kaki di Hongkong, kita pasti berfikir bahwa wilayah Hongkong hanya merupakan daerah urban yang penuh dengan hutan beton. Namun, ternyata wilayah yang sejak1 Juli 1997 telah kembali ke pangkuan Republik Rakyat Cina dengan konsep“satu negara dua sistem “ in cukup luas untuk ukuran sebuah kota. Dan kalau kita menyebut Hongkong, maka yang dimaksud hanyalah wilayah pulau Hongkong.

Dalam rangka berwisata dan berkelana di Hongkong, berarti, kita harus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam kawasan yang cukup luas,meliputi Pulau Hongkong, Semenanjung Kowloon, dan juga New Territories. Selain itu masih terdapat lebih dari 230 pulau yang disebut sebagai “Outlying Islands”. Untungnya selain taksi, Hongkong memiliki sistem transportasi massal yang sangat baik meliputi kereta bawah tanah MTR (Mass Transit Railways), trem, bus, minibus, ferry, dan juga LRT.(Light Rail Transit). Karena itu, hampir seluruh pelosok wilayah ini dapat ditempuh dengan transportasi umum.

[caption id="attachment_153804" align="aligncenter" width="560" caption="Trem di Pulau Hongkong"]

13256737271131880700
13256737271131880700
[/caption]

Selain taksi, pada umumnya ongkos untuk membayar MTR, bus, trem, dan ferry diperlukan uang pas, karena pengemudi bus dan trem tidak memegang uang tunai. Karena itu di tahun 1980an dan awal 1990, penumpang harus menyiapkan koin yang cukup banyak kalau sering bepergian dengan bus dan trem. MTR dan ferry masih bisa menggunakan uang “tidak pas” karena kita bisa menukarkan uang kita di loket.

[caption id="attachment_153805" align="alignnone" width="480" caption="KartuOctopus"]

1325673794422631166
1325673794422631166
[/caption]

Namun pergi kemana-mana dengan membawa kantung atau dompet yang isinya uang receh terasa sangat merepotkan. Untungnya masa seperti itu sudah berlalu dengan adanya kartu Octopus, yang mulai pertamakali diperkenalkan pada tahun 1997 dan konon merupakan “ smart card”pertama di dunia. Sekarang, sudah banyak kota-kota besar di dunia seperti Singapura, Beijing, Shanghai, Seoul, Dubai, dan bahkan juga Macauyang memiliki kartu yang mirip dengan octopus ini.

[caption id="attachment_153807" align="alignnone" width="640" caption="Star Ferry dari Central ke Tsim Sha Tsui"]

13256738621922022098
13256738621922022098
[/caption]

Mudahnya Membeli kartu “Octopus”

Bagi wisatawan, membeli kartu ini juga sangat mudah dan tergantung beberapa lama kita akan tinggal di Hongkong. Bagi penumpang pesawat “Cathay Pacific”bahkan dapat membeli kartu ini di atas pesawat dimana kartu ini sudah termasuk tiket pulang balik menggunankan “Airport Express” dari Bandara ke stasiun Hongkong atau Kowloon. Kartu inijuga dapat digunakan selama tiga hari di untuk naik MTR kemana saja kecuali stasiun Lo Wu yang menuju Shenzhen.

[caption id="attachment_153812" align="alignnone" width="445" caption="Beberapa Jenis Smart Card"]

1325674162237000820
1325674162237000820
[/caption]

Kalau kita tidak mau menggunakan airport express yang dirasakan cukup mahal, kita dapat menggunakan bus saja menuju kota dan membeli kartu octopus di terminal kedatangan dengan harga 150 HK Dollar untuk dewasa dan 70 HK Dollar untuk anak-anak. Harga 150 Dolar ini termasuk deposit50 Dolar dan 100 dolar yang bisa dibelanjakan. Setelah akan meninggalkan Hongkong, kita dapat mengembalikan kartu tersebut dan uang akan dikembalikan sebesar saldo pulsa yang ada plus 50 Dolar deposit dikurangi 7 dollar handling fee seandainya kartu dikembalikan dalam waktu kurang dari tiga bulan. Atau kartu dapat disimpan untuk digunakan pada waktu kunjungan berikutnya. Tidak masalah.!

[caption id="attachment_153808" align="alignnone" width="450" caption="Vending Machine yang Menggunakan Octopus"]

132567391338643188
132567391338643188
[/caption]

Asyiknya Belanja dengan Octopus

Octopus tidak hanya dapat digunakan untuk naik transportasi umum seperti kereta, bus, ferry, maupun trem. Tetapi dapat juga digunakan untuk berbelanja di supermarket seperti7 eleven, bahkan juga di di restoran cepat saji seperti Mc Donalds. Selain itu kalau kita kehabisan “pulsa” tempat-tempat itu juga bisa digunakan untuk isi ulang atau top up pulsa. Lalu kalau kita kehausan di terminal ferry, maka akan banyak juga vending machine yang juga menerima pembayaran dengan kartu pintar ini.

[caption id="attachment_153810" align="alignnone" width="640" caption="Dollar Hongkong, Pataca Macau, dan Yuan Cina"]

13256739691411213858
13256739691411213858
[/caption]

Dan selain di seluruh kawasan Hongkong, Kartu ini juga sudah dapat digunakan secara terbatas di beberapa tempat di “tetangga dekat” Hongkong yaitu Shenzhen dan Macau. Beberapa restoran cepat saji di kawasan kota tua Macau sudah menerima Octopus sebagai alat pembayaran. Hanya saja kita akan sedikit “rugi” karena nilai tukar 1 HKD disamakan dengan 1 Pataca Macau. Nilai tukar sebenarnya adalah 1 HK Dollar sama dengan sekitar 1,03 Pataca. Akan tetapi kalau kita menggunakan uang tunai, dolar Hongkong juga akan diterima di Macau dengan nilai tukar satu banding satu. Namun jangan coba-coba menggunakan Pataca di Hongkong!.

Skenario yang berbeda kalau kita menggunakannya di Shenzen, tentu saja tidak akan memakai 1 HK Dollar setara 1 RMB.Menguatnya ekonomi Cina membuat nilai RMB terus menguat dibandingkan dengan dollar Hongkong yang dipatok sekitar 7.77 HK untuk 1 US Dollar. Sekarang Nilai RMB sekitar 1.23 Dollar Hongkong. Sementara di tahun 90-an, Dollar Hongkong lebih tinggi nilainya dibandingkan RMB atau Yuan, sehingga kalau kita ke Shenzen mereka akan dengan senang menerima Dollar Hongkong dengan nilai tukar satu banding satu.Kala itu 1 USD sekitar 8.28 RMB sedangkan sekarang hanya tinggal 6.23 RMB.

[caption id="attachment_153811" align="alignnone" width="640" caption="Salah Satu Sudut Stasiun MTR"]

13256740452064596807
13256740452064596807
[/caption]

Boleh Saldo Minus, Tapi tidak Hutang

Yang asyiknya , kalau kita mengggunakan transporatasi umum atau sekedar belanja dengan transaksi kecil, kita tidak perlu hkawatir kekurangan saldo, karena selama kartu ini masih ada pulsanya, kita tetap dapat naik kendaraan umum, dan saldo kita boleh menjadi negatif untuk sementara waktu. Seandainya saldo sudah negatif, barulah kita dpat mengisi ulang di mesin-mesin yang tersedia di stasiun MRT dengan nominal minimal 50 HK Dollar.

Sebenarnya di Indonesia juga sudah mulai ada sejenis kartu seperti E-toll yang dikeluarkan Bank Mandiri untuk transaksi di gerbang tol. Hanya sayang waktu transaksi yang digunakan untuk E-toll masih terlalu lama dibandingkan dengan siOctopus ini. Kalau dibandingkan mungkn kecepatan transaksi oktipus dapat lima atau sepuluh kali lebih cepat daripada E-toll. Demikian juga dengan kartu Flazz yang dikeluarkan oleh BCA. Barangkali teknologi yang digunakan masih berbeda dan tidak ada salahnya untuk Flazz dan E-toll belajar ke Hongkong.

[caption id="attachment_153813" align="alignnone" width="640" caption="Pintu Salah Satu Stasiun MTR"]

13256743121623506895
13256743121623506895
[/caption]

Suatu saat nanti Jakarta atau kota-kota besar lainnya di Indonesia akan mempunyai kartu sejenis yang bisa digunakan untuk bayar tol, bayar bus way, naik KRL, naik MRT, naik bus, belanja di toko toko retail dan juga restoran cepat saji. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun