Saya masih terus duduk dan beberapa handuk sudah saya miliki. Akhirnya. Saya pun berjalan menuju terminal bus sambil termenung betapa taman umum pun dijadikan tempat dakwah seraya menebar hadiah. Setelah dihitung ternyata saya sudah punya tiga handuk. Kalau saja saya duduk lebih lama, mungkin saya bisa jualan handuk. Ada ada saja orang Hongkong ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!