Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengembara di perut bumi Kota Moskwa dengan Metro Bag. 2

1 Juli 2011   02:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:02 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metro dan Wisata:

[caption id="attachment_195587" align="alignnone" width="450" caption="Salah satu sudut Kremlin"][/caption]

Metro di Moskwa dibangun pertama kali pada tahun 1935. Stasiun-stasunnya terkenal dengan keindahan arsitektur dan hiasan-hiasannya. Untuk itu, paket-paket wisata juga mengikutkan naik moskwa metro dalam acaranya sehingga tidak mengherankan bila kita melihat serombongan turis dengan tour leader membawa bendera kecil ikut mengendarai metro. Salah satu yang menarik adalah kedalaman stasiun yang dapat mencapai 70 meter lebih sehingga sewaktu menaiki escalator bahkan dasarnya belum terlihat dan atasnya sudah tidak kelihatan. Yang terlihat adalah penumpang-penumpang yang bagaikan berdiri dengan miring. Menurut cerita, metro di Russia dibangun sangat dalam karena juga akan dijadikan semcam tempat perlindungan bila terjadi perang nuklir.

"Ostorozhno, dveri zakryvayutsa – sleduyuschaya stantsiya [Pushkinkiye]" ("Hati-hati, Pintu akan segera ditutup, Stasiun berikutnya “Pushkinkaya)Demikian suara yang segera menjadi akrab dalam perjalanan wisata di Moskwa dan St.Petersburg menggunakan Metro atau kereta bawah tanah . Penguasaan sedikit bahasa Russia atau paling tidak mengenal bagaimana membaca huruf Cyrillic akan sangat membantu memperlancar perjalanan kita karena semua petunjuk dan nama stasiun serta pengumuman di loket penjualan tiket hanya ada dalam bahasa Rusia.

Stasiun Metro juga dilengkapi dengan tangga khusus untuk mereka yang menggunakan kursi roda sehingga mereka bahkan dapat naik metro dengan kecepatan yang lebih dibandingkan yang berjalan kaki. Tidak seperti stasiun Metro di New York , London, Paris , atau Madrid yang umumnya banyak pengamen, peminta-minta dan gelandangan, maka stasiun Metro kota Moskwa bahkan bisa disebut sebagai Istana-Istana kecil yang indah. Selama ini saya sempat memperhatikan hanya ada satu nenek tua yang meminta-minta di koridor transfer antara stasiun Krasnoprenenskaya dan Barikadnaya. Selain intu di jalan bawah tanah dekat stasiun Ulitsa 1905 Goda juga ada seorang kakek yang setiap sore menyanyikan lagu-lagu Russia dengan nada yang gembira sementar sebuah topi tua diletakkan disampingnya penuh dengan uang Rubel recehan. Sementara pada suatu senja di lorong menuju Metro Okhotny Ryad ada segerombolan pengamen yang bak orkestra lengkap dengan Cello Bas, Biola dan alat musik lainnya membawakan karya-karya Tsaikovsky.

[caption id="attachment_195588" align="alignnone" width="226" caption="Mikrolet kuning"]

134292647793581637
134292647793581637
[/caption]

Naik Mikrolet dan Menjadi Kondukter

Sebuah pengalaman menarik juga kami alami ketika mencoba angkutan umum semacam Mikrolet yang biasanya menghubungkan stasiun Metro dengan tempat-tempat di sekitarnya. Dari Hotel kami yang kebetulan berjarak sekitar 800 meter dari Stasiun Metro terdekat yaitu Ulitsa 1905 Goda, kami dapati ada sejenis angkutan umum dengan nomor M423 berwarna kuning. Pada hari pertama kami naik dan kebetulan menjadi penumpang yang terakhir dan duduk tepat di belakang pengemudi menghadap ke belakang. Secara tiba-tiba begitu kendaraan bergerak penumpang yang lain meyerahkan uang 20 Rubel sebagai ongkos dan saya harus mengumpulkannya semuanya dan setelah itu menyerahkannya kepada supir. Lumayan pengalaman menjadi kondekturMikrolet yang disebut Marstrutnoga Taksii , tanpa digaji lagi kecuali sebutan spasiba balshaya atau terimah kasih banyak.

[caption id="attachment_195589" align="alignnone" width="450" caption="St Basil di Lap Merah"]

1342926516654139665
1342926516654139665
[/caption]

Lapangan Merah: Pusat kota Moskwa dan Pusat Sejarah Russia.

Pengembaraan kami pertama di perut bumi kota Moskwa dimulai dari Stasun Ulitsa 1905 Goda yang akhirnya selama 5 hari menjadi akrab dengan kami. Di depan stasiun terdapat semaca Tugu peringatan dengan patung-patung khas Sovyet yang barang kali memperingati semacam revolusi atau kejadian pada tahun 1905. Ulitsa 1905 Goda sendiri berarti Jalan Tahun 1905. Ini merupakan salah satu stasiun yang tidak terlalun dalam dan menjadi bagian dari Line 7 yang bewarna pink. Tujuan pertama kami adalah Lapangan Merah. Dengan mengamati Peta Kota Moskwa yang kami minta waktu chek in di Hotel, ternyata Lapangan Merah dapat dicapai dari beberapa stasiun Metro antara lain Teatralnaya pada Line 2 atau jalur bewarna hijau, Okhotny Ryad pada Line 1 atau jalur merah dan dan Ploshad Revolutsii pada line 3 atau jalur biru tua. Karena itu kami memtuskan untuk naik jalur 7 lalu pindah ke jalur 2 di stasiun Psuhkinkaya lalu keluar melalui stasiun Tetralnaya.

Lapangan Merah merupakan pusat kota Moskwa, dan merupakan tempat yang tidak pernah sepi dari kunjungan Turis. Lapangan Merah atau Krasnaya Ploshad yang dalam bahasa Rusia yang juga memiliki arti lapangan cantik merupakan lapangan berlantai bebatuan dengan panjang lebih dari 330 meter dan lebar kira-kira 70 meter. Tempat yang pada jaman Soviet menjadi tempat peringatan dan parade senjata ini di kelilingi oleh bangunan-bangunan penting di Moskwa:Kompleks Kremlin, Museum Sejarah, Kazan Cathedral, Pusat Perbelanjaan GUM, dan Gereja St. Basil. Sementara di depan Kremlin juga terdapat Mauseleum Lenin.

Setelah Keluar dari Metro Tetralnaya kami belok ke kiri kira-kira 200 meter kita akan sampai di salah satu pintu gerbang menujun lapangan merah. Di sini banyak kios penjual souveniryang rupanya baru beberapa saja yang buka di kamis sore itu. Pintu Gerbang ini dinamakan Pintu Gerbang Kebangkitan dimana setelah masuk ke Lapangan merah di sebelah kiri akan tampak Kazan Catherdral yang pada jaman Stalin pernah dihancurkan dan kemudian dibangun kembali sementara di sebelah kanan berdiri megah Museum Sejarah. Di kejauhan tampak Kathedral St Basil dengan kubah dan asitektur yang unik. Sementara GUM dan Tembok Kremlin berdiri kokoh di sebelah kiri dan kanan lapangan ini seakan-akan dengan angkuh saling berpandangan menapat langkah-langkah pertama kami di Lapangan Merah di senja yang cukup hangat.

Sementara tepat sebelum pintu gerbang Kebangkitan banyak terdapat kumpulan penjual souvenir khas Moskwa dan Rusia. Harga di sini biasanya harga pas . Namun kalau kita cukup berani menawar ternyata kadang-kadang bias mendapatkan sekitar 10-20% dari harga yang tertera. Selain itu juga ada orang yang mirip Lenin dan bersedia diambil foto bersama lengkap dengan bendera Russia atau bahkan Bendera Uni Sovyet dengan bayaran 400 Ruble.

Perjalanan pertama ini hanya merupakan perkenalan karena dalam 5 hari kunjungan kami ke Moskwa, hampir setiap hari kami melewati lapangan ini untuk berkunjung ke tempat-tempat menarik yang ada di sekitarnya. Setelah puas berkeliling di sekitar Lapangan Merah termasuk menikmati makan sore di GUM kami memutuskan kembali ke Hotel dan kali ini kami masuk melalui metro Okhotny Ryad sehingga mengambil line 1 baru pindah ke line 7 di stasiun Lubyanka.

GUM:Antara Khitay Gorod atau China Town dan Lapangan merah berdiri dengan megah Gedung tua yang disebut GUM atau GYM dalam tulisan rusia . Ini adalah Pusat peberbelanjaan utama atau Главный Универсальный Магазин, (Glavnyi Universalnyi Magazin) Merupakan pusat perbelanjaan dengan arsitektur yang sangat menawan. Terdiri dari tiga lantai dan saat ini menjadi pusat perbelanjaan kelas atas di Moskwa. Pada jaman soviet di sini lah kaum proletar mengantri roti dan bahan pokok lainnya yang khabarnya antrian demikian panjang sampai meluap ke Lapangan Merah. Sekarang para orang kaya Rusia dan turis asing menghabiskan Ruble mereka.

[caption id="attachment_195586" align="alignnone" width="450" caption="Loceng Tsar di Kremlin"]

13429261162024159738
13429261162024159738
[/caption]

Kremlin:

Pengembaraan hari kedua, sebagaimana prioritas kami adalah mengunjungiKremlin yang pada hari pertama kemarin hanya sempat dilihat temboknya yang bewarna kemerahan dan menara-menaranya yang tampak angkuh berbaris rapi. Pintu masuk Kremlin juga dapat dituju dari beberapa Metro. Menurut peta kami yang terdekat Bibliotika Im Lenina yang merupakan transfer 4 line dengan tiga stasun lainnya yaitu Arbatskaya, Aleksandrovsky Sad dan Borovitskaya. Terjadi sedikit kesalahan dimana kami mengambil line 7 dan 9 sehingga keluar di Statsiun Borvitskaya. Seharusnya sebelum keluar kami lebih baik berjalan menuju Metro Biblliotika Im Lenina yang ternyata memiliki akses langsung ke pintu gerbang Kremlin. Akhirnya kami harus sedikit berjalan menyusuri Mokhovaya Ulitsa dan melewati pintu masuk Metro Aleksandrvski Sad dan Bibliotika Im Lenina dengan Patung Lenin yang sedang duduk sebelum menyebrang jalan menuju Kremlin. Terlihat antrian panjang sudah berbentuk ular. Padahal hari masih pagi sekitar pukul 10 dimana Kremlin pun baru dinuka pukul 10. Kami sempat mengantri selama 5 menit baru kemudian menyadari bahwa itu adalah antrian untuk mereka yang ikut rombongan dimana sang tur leader sedang membeli tiket. Akhirnya kami langsung menuju loket dimana antrian tidak terlalu panjang. Ternyata ada beberapa tiket dimana untuk masuk ke kompleks Kremlin dan Katedral di dalamnya kami harus membayar 350 Rubel. Sebelum masuk ternyata tas ransel saya juga harus dititipkan terlebih dahulu dengan membayar 40 Ruble.

Kompleks Kremlin sendiri berbentuk segitiga dengan tembok yang tinggi dilengkapidari 20 menara. Bangunannya sudah ada sejak berdirinya kota Moskwa di abad 12. Namun bentuk yang sekarang ini mulai dibangun pada abad 15. Panjang tembok bila kita mengelilinginya lebih dari 2200 meter dengan ketebalan bervariasi antara 3.5 sampai 6 meter.

Begitu memasuki kompleks tampak bangunan berlantai tiga di sebelah kiri yang merupakan kompleks pemerintahan dan tidak dibuka untuk umum. Setelah berjalan beberapa ratus meter, barulah kita tiba di lapangan yang dikelilingi bebrapa katedral dengan arsitektur khas gereja Kristen ortodoks dengan kubah-kubah emas mirip masjid. Yang membedakannya hanyalah salib-salib yang bertengger di atas kubah tadi.Beberapa katedral yang ada di dalamnya antara lain Katedral Uspensky, Arkhangelsky dan Blagoveshchensky. Di sana juga ada lonceng baja Tsar yang merupakan lonceng terbesar dan terberat di dunia (216 Ton), juga terdapat meriam Tsar. Dengan tiket tadi kita dapat masuk ke beberapa katedral tadi. Kami hanya sempat masuk ke Arkhangelsky Sobor atau Cathedral of Archangel  yang di dalamnya sedang ada semacam paduan suara. Di kompleks ini juga terdapat Taman bunga yang disebut Taman Misteri. D ibagian barat laut juga terdapat museum Armory Chamber yang merupakan museum yang harus dikunjungi bila pergi ke Kremlin.

Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun