Pengembaraan kali ini membawa kaki menginjak kota Brussel.Kota terbesar di Belgia yang selain ibu kota negeri yang menjadi bagian negara Benelux juga mendapat kehormatan sebagai ibukota Uni Eropa.Selain itu kota Brussel yang dalam Bahasa Perancis disebut Bruxelles ini juga menjadi tuan rumah markas besar NATO yang identik dengan barat.
Tidak mengherankan kalau di sini terdapat suatu kawasan yang disebut dengan kawasan Eropa di mana terdapat gedung pemerintahan yang berhubungan dengan institusi persatuan negara-negara yang ada di benua biru ini.Kawasan ini disebut Parlemen Eropa dan tidak jauh dari stasiun metro Schuman.Dan kalau kita naik bus no 12 yang menuju ke Bandara Internasional Brussel, kita juga akan melewati daerah yang disebut NATO.Di sinilah letak markas besar pakta pertahanan Atlantik Utara yang terkenal itu.
Yang menarik dengan kota Brussel dan juga negeri Belgia adalah penggunaan beberapa bahasa resmi dalam kehidupan sehari-hari.Di Brussel sendiri, kita akan lebih banyak mendengar ataupun disapa orang dengan menggunakan Bahasa Perancis.Namun kalau kita berkelana ke kota-kota lain seperti Ghent atau Bruges, maka kita akan lebih banyak mendengar dan disapa dengan Bahasa Vlaam yang masih satu rumpun dan sangat mirip dengan Bahasa Belanda.Selain itu di bagian lainBelgia yang berbatasan dengan Jerman, penduduk lebih banyak menggunakan Bahasa Jerman.
Namun, di Brussel, penamaan tempat umumseperti stasiun metro, kereta, ataupun halte, gedung dan taman selalu menggunakan Bahasa Perancis dan Vlaam atau Flemish.Nama salah stasiun teramai di kota Brussel adalah Gare du Midi atau juga sering disebut Brussel Zuid yang artinya Stasiun Selatan. Di stasiun ini, selain merupakan tempat perpindahan beberapa jalur kereta api Metro, juga terdapat Stasiun kereta cepat Thalys yang bisa membawa kita ke Paris atau Amsterdam dalam waktu hanya 90 menit saja.Selain itu juga ada stasiun Eurostar yang bisa membawa kita ke London lewat terowongan bawah laut.
Sore itu, saya kebetulan sedang berjalan-jalan di dekat stasiun metro Schuman yang letaknya tidak jauh dari kawasan Parlemen Eropah. Di bundaran jalan utama yang disebut “Rue de la loi” atau “Jalan Hukum” ini terdapat beberapa persimpangan dan bila kita berjalan lurun akan sampai di salah satu taman yang paling luas di Brussel, yaitu “Parc Cinquantanaire” yang dibangun untuk memperingati setengah abad berdirinya kerajaan Belgia.
Di bundaran yang biasanya tidak terlalu ramai itu, keadaannya sangat berbeda, puluhan kendaraan polisi dengan suaran sirine yang meraung-raung membuat suasana akhir bulan Maret yang sejuk menjadi hangat.Puluhan polisi sedang sibuk bekerja dan memasang barikade berupa kuda-kuda dari kayu yang di atasnya dihiasai kawat berduri.Mungkin sedang ada demonstrasi pikir saya dalam hati.Tetapi, selain polisi-polisi itu, jalan ini tampak sepi dari kendaraan dan juga hanya sedikit pejalan kaki.
Pertanyaan saya baru terjawab ketika mendekati eskalator yang menuju ke pintu masuk stasun metro Schuman.Ada sebuah papan pengumuman dalam bahasaPerancis yang menjelaskan bahwa mulai pukul 20.30 sampai 22.00 tanggal 25 Maret 2014, kawasan ini akan ditutup untuk kendaraan karena kedatangan Pak Obama.Akibatnya beberapa rute bus seperti no 12 dan 21 yang menuju kawasan NATO dan Bandara, serta no 36 dan 60 juga harus dialihkan rutenya.Penumpang busa menunggu bus di dekat Stasiun Malbeek ataupun di halte dekat kawasan Luxembourg.
Penutupan ini juga akan terjadimulai pukul 8.30 pada 26 Maret 2014 .Penutupan jalan dan juga beberapa stasiun metro juga menjadi topik yang hangat dan diumumkan di beberapa stasiun metro yang ada di jaur 1 dan 5 yang melewati stasiun Schuman ini.Dan hampir di setiap stasiun metro ada papan elektronik yang menjelaskan bahwa jalan Rue de la loi akan ditutup mulai 26 sd 30 Maret karena kedatangan Obama. Akibatnya penumpang diminta untuk menyesuaikan acara perjalanannya.
Kedatangan Pak Obama, seperti juga Presiden Amerika yang lain memang selalu menumbulkan kerepotan di negara yang dituju.Rasanya belum lagi kedatangan Presiden Bush ke istana Bogor yang menghebohkan masyarakat itu. Akibatnya saya juga harus menyesuaikan jadwal perjalanan saya.
“Saya sebenarnya suka dengan Obama, namun tetap tidak suka karena kerepotan yang disebabkan kedatangannya di Brussel”, demikian komentar resepsionis di hotel tempat saya menginap pagi ini.
Brussel, 26 Maret 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H