Salah satu kendala bagi wisatawan ataupun pengelana muslim ketika mengembara di negara yang mayoritasnya non muslim adalah mencari makanan halal.“Ada makanan halal di Hongkong?”, begitulah yang terlintas dalam benak ketika danbegitulah banyak pertanyaan teman dan sahabat yang berkomentar ketika mengetahui bahwa saya akan berkunjung ke kota yang dulunya pernah disewa Inggris selama 150 tahun ini.
“Di kawasan Tsim Sha Tsui dekat Kowloon Mosque banyak”, demikian juga salah satu tip dari teman lainnya.Tetapi kita juga tahu bahwa makan halal yang ada di kawasan dekat Kowloon Mosque adalah makanan khas India, Pakistan ataupun Timur Tengah . Di kawasan ini memang banyak bermukim ataupun berniaga penduduk Hongkong yang berasal dari anak benua India yang sebagian besar juga beragama Islam.
Namun, kalau kita berkunjung ke Hongkong, tentunya ingin menikmati kelezatan dan eksotika makanan Cina baik yang asli dari kawasan Propinsi Guang Dong yang lebih terkenal dengan Cantonese Cuisine ataupun dari berbagai propinsi lain di daratan Tiongkok yang luas dan kaya akan ragam kuliner itu.Apalagi negri tirai bambu ini juga terkenal dengan masakan ShiChuan yang pedas dan juga masakan Xinjiang yang banyak terpengaruh masakan Turki .
Malam itu, dengan naik MTR Tsuen Wan line, saya turun di stasiun Cheung Sha Wan.Dengan berjalan santai kira-kira lima menit, saya pun sampai di sebuah restoran yang terletak di Cheung Sha Wan Road ini.Arloji di tangan sayamenunjukan sekitar pukul 9 15 malam waktu Hongkong. Sekilas lampu neon yang menyilaukan mata menyambut saya dengan warna hijau bak zamrud berbentuk kubah masjid seakan-akan bercerita tempat ini memangyang saya cari.
Suasana di dalam restoran tidak terlalu ramai, maklum waktu makan malam sudah lewat, tetapi masih ada beberapa meja yang terisi.Tata ruang dan atmosfer disini mirip sangat kental keislamannya dengan banyaknya hiasan yang khas.Ada kaligrafi, kalender, dan juga sebuah seretifikat halal yang dikeluarakan oleh“The Incorporated Trustees of The Islamic Community Fund of Hongkong”, barangkali semacamBaitul Mal atau MUI nya Hongkong.
Di atasnya ada kutipan Surah Ali Imran ayat 19 dalam Bahasa Arab yang kemudian diterjemahkan dalam Aksara Cina dan juga Bahasa Inggris.Selain itu banyak sekali pengumuman dan tentang kegiatan ummat Islam di Hongkong.
Menu di Restoran ini memang bermacam-macam. Salah satunya sup daging dengan kuahnya yang lezat dan juga sejenis kueh berisi daging.Ada juga berjenis sayuran dan tentunya menu andalan dari Xinjiang dan juga Kanton, seperti dimsum yang sangat khas Hongkong. Asyiknya semuanya dijamin halal.
Sementara di dekat kasir, banyak sekali ditemukan brosur mengenai Agama Islam dan juga jadwal kegiatan pemuda Islam di Hongkong. Pendek kata selain menjual makanan yang lezat, restoran ini jga ikut berdakwah tentang Islam kepada masyarakat Hongkong yang terkenal sangat hedonis dan mendewakan uang serta kekayaan itu.
Lebih asyik lagi, harga makanan di resto ini juga tidak terlalu mahal untuk ukuran Hongkong. Jadi kalau anda kebetulan mampir ke Hongkong, jangan lupa bertandang ke restoran ini.
Hongkong, Mei 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H