Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Zentralmoschee Koln: Masjid dengan Tempat Wudhu Mirip Toilet

6 Desember 2014   21:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:54 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Koln yang dikenal juga dengan nama Cologne dan terletak di tepi sungai Rhine merupakan kota terbesar no empat di Jerman.Kota yang tersohor dengan minyak wangi nya yang memiliki nomer sakti 4711 dengan nama resmi eau de cologne ini juga memiliki ikon sebuah katedral tua yang konon selamat dari bom yang meluluhlantakkan negri Jerman pada Perang Dunia di abad ke 20 lalu.

14178493442038063947
14178493442038063947

Tidak mengherankan kalau Koln juga menobatkan diri sebagai salah satu kota Kristen di Jerman karena selain Katedral dengan nama Dom tadi, masih sangat banyak terdapat puluhan gereja lainnya. Tetapi siapa sangka kalau di kota ini juga terdapat salah satu masjid terbesar di Jerman dan di Eropa yang memiliki nama resmi Zentralmosschee Koln atau Cologne Central Mosque.

Pengembaraan saya kali ini dimulai di Jumatyang dingin menusuk tulang di awal bulan Desember.Namun, Koln HauptBahnhof alias Stasiun Central Koln yang letaknya tidak jauh dari Dom selalu ramai dengan penumpang yang lalu lalang. Maklum disinilah semua moda transportasi di Koln bertemu, baik kereta jarak jauh, regional, maupun internasional. Selain kereta, bus, S Bahn, maupun kereta bawah tanah yang disebut U Bahn juga tidak ketinggalan ikut melewati stasiun terbesar dan teramai di kota ini.

1417846784720880594
1417846784720880594

Dengan U Bahn line 5 tujuan Sparkasse Am Butzwellerhof , perjalanan menuju masjid terbesar di Koln dimulai.Setelah tiga stasiun, saya pun turun di Hans Bockler Platz dan pindah line 3 menuju stasiun Piusstrasse.Dari stasiun yang kebetulan letaknya di Venloerstrasse ini kita tinggal jalan kaki sekitar 100 meter saja untuk sampai ke masjid yang memiliki dua menara setinggi sekitar 55 meter ini.

1417846841356326687
1417846841356326687

Masjidnya terlihat cukup megah dengan kubah yang bentuknya sangat futuristik.Sebuah pompa bensin Shell kebetulan berdampingan dengan masjid yang memiliki gaya campuran arsitektur futuris minimalis dan unsur-unsur tradisional Turki. Maklum, di negri ini, kebanyakan ummat Islam memang merupakan keturunan Turki yang pada pertengahan abad ke duapuluh lalu berdatangan ke Jerman sebagai Gastarbeiter.Kalau dengan istilah sekarang bolehlah disebut sebagai TKK alias Tenaga Kerja Turki.

14178469241826142992
14178469241826142992

Ternyata masjid ini ini masih dalam proses pembangunan sehingga walaupun bagian eksterior sudah terlihat selesai, tetapi bagian interiornya masih dalam tahap penyelesaian. Menurut cerita pembangunan masjid yang dimulai pada sekitar tahun 2008 ini memiliki banyak kontroversi. Terutama banyaknya pihak yang kurang setuju dengan ukurannya yang cukup besar dan juga menaranya yang menjulang tinggi.

1417846983212575283
1417846983212575283

Saya masuk ke masjid melalui pintu samping yang terletak di Innere Kanalstrasse.Di kejauhan, terlihat menara dengan huruf T besar yang merupakan menara Televisi dengan nama Colonius Fernsehturm.Waktu menunjukan sekitar pukul 12 siang dan jamaah sudah ramai berdatangan.

1417847090932045320
1417847090932045320

Ruang sholat yang terletak di bawah kubah utama masih terlihat kosong,dengan hamaran sajadah berwarna merah, sedangkan ruang sholat di samping sudah terlihat cukup penuh.Tempat wudhu terletakdi tengah-tengah dengan petunjuk daam bahasa Jerman, Inggris, dan Turki.Di dinding, banyak terdapat tempat menggantung jaket tebal milik jamaah, maklum saja udara di luar memang cukup dingin.

14178471742100912335
14178471742100912335

Yang membuat saya sedikit terkejut adalah bentuk tempat wudhunya.Tidak seperti kebanyakan masjid lainnya. Tempat wudhu di masjid ini berbentuk bidet yang di modifikasi .Sekilas, mirip dengan toilet dan terlihat cukup unik orang berwudhu di toilet. Keuntungannya adalah airnya bekas wudhunya langsung ditampung di bidet dan tidak terbuang kemana-mana.

14178472181577072478
14178472181577072478

Sholat Jumaat di masjid ini seperti sudah diduga dimulai dengan ceramah dan khotbah yang kebanyaan memakai Bahasa Turki dengan sekali-kali diselingi doa menggunakan Bahasa Arab dan juga terjemahan khotbah dalam Bahasa Jerman.

Sepenggal Jumat siang yang berkesan di Masjid dengan tempat wudhu yang unik!

Koln, 7 Desember 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun