Tanilokal.id - Dalam dunia pertanian, serangga penyebab hama dan penyakit pada tanaman dianggap sebagai musuh yang harus dibasmi secara keseluruhan. Tak lain karena keberadannya yang bisa mengakibatkan kerugiaan berupa kerusakan tanaman. Baik dalam skala kecil maupun skala besar.
Padahal dari keseluruhan jenis serangga yang hidup di lahan pertanian, yang termasuk sebagai penyebab hama dan penyakit atau dikenal dengan istilah organisme pengganggu tanaman (OPT), jumlahnya hanya 20%. Selebihnya merupakan jenis serangga menguntungkan. Mulai dari polinator, predator dan parasitoid.
Namun sayangnya penggunaan insektisida atau pestisida organofosfat dapat membunuh serangga menguntungkan ini. Belum lagi diperparah dengan terjadinya resistensi pada OPT akibat dari aplikasi insektisida kimia yang tidak sesuai anjuran. Sehingga semakin lama dosis yang digunakan di lahan pertanian akan terus bertambah.
Aktifitas tersebut selain tidak menyelesaikan masalah serangan OPT, juga akan menambah masalah lain. Yaitu berupa kerusakan lingkungan akibat dari residu yang dihasilkan, hilangnya serangga menguntungkan dari lahan pertanian, sekaligus menimbulkan masalah kesehatan bagi petani dan konsumen.
Adakah cara yang tepat untuk mencegah serangan hama dan penyakit pada tanaman?
Alam sebenarnya sudah menyediakan solusi pencegahan hama dan penyakit yang paling ampuh dan berkelanjutan. Melalui adanya aktifitas serangga predator dan parasitoid.
Di mana predator akan memangsa kemudian memakan OPT seperti aphid atau kutu kebul, ulat kubis, ulat grayak, kumbang pemakan daun, ngengat dan semua jenis serangga penyebab hama penyakit.
Sedangkan serangga parasitoid akan menggunakan OPT tersebut sebagai inang tempatnya bertelur. Dengan cara menginjeksi telur-telur ke dalam tubuh maupun diletakkan di permukaan kulit inangnya. Setelah menetas, si larva muda parasitoid tersebut menjadikannya sebagai sumber makanan.
Apa yang harus dilakukan supaya serangga menguntungkan datang ke lahan pertanian ?
Seperti yang sudah kita ketahui, jenis serangga menguntungkan ini sangat rentan terhadap paparan insektisida kimia, maka hindarilah penggunaan obat-obatan tersebut di lahan pertanian. Kalau pun terpaksa, sebaiknya gunakan pestisida nabati. Sehingga mereka tidak terancam ketika akan berkembang biak di lahan pertanian.
Untuk mendatangkan predator dan parasitoid ke lahan pertanian sendiri tidaklah gratis. Dibutuhkan waktu dan dedikasi kita dalam menyediakan sumber makanan dan shelter.