Mencintaimu Walau Terlambat
Aku adalah senja yang datang padamu. Menghampirimu di ufuk waktu. Kota kota telah ditelan gelombang. Gedung gedung jadi bayang yang memisahkan kita.
Anak anak hujan telah pergi. Mereka tak lagi berbaris baris di dekat jedela pagi.
Kadang...sepi itu bagai hantu. Atau bagai tangan maut yang halus.
Ini adalah senja di sebuah tikungan dalam perjalanan jam. Dari detik ke detik. Terus menghampirimu. Merekam garis garis wajah dengan rupa logaritma dalam ribuan tautan keindahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI