Tetapi kejadian yang terjadi di kehidupan Joe setelah di bumi membuat Joe tersadar bahwa dia salah dan ingin meminta maaf. Joe kembali ke The Great Before untuk bertemu Twenty Two yang terjebak dalam keterpurukan. Akhirnya Joe meminta maaf dan memberitahu apa yang mengisi kotak terakhir dari kartu Twenty Two. Setelah itu, Twenty Two dapat turun ke bumi dan Joe diberikan kesempatan untuk kembali ke bumi.
Konflik antara Joe dan Twenty Two itu disebut emotional conflict. Mengapa? Emotional Conflict adalah konflik yang terjadi karena adanya rasa marah atau kekesalan pada salah satu pihak. Konflik yang terjadi awalnya berakhir dengan solusi Win-Lose. Solusi Win-Lose adalah solusi salah satu pihak untung dan pihak lawannya dirugikan. Joe berhasil kembali ke tubuhnya dan tampil sesuai keinginannya dulu, tetapi Twenty Two terpuruk tidak bisa menemukan jati dirinya. Pada akhirnya solusi konfliknya menggunakan Win-Win. Keduanya bisa turun ke bumi dan menjalankan kehidupan di bumi.
Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah konflik tidak selalu menjadi masalah yang buruk dan harus dihindari. Para filsuf seperti Georg Wilhelm Hegel dan Karl Marx mengatakan bahwa konflik merupakan instrument yang perlu untuk perubahan dan kemajuan. Justru karena adanya konflik kita dapat lebih belajar lagi menjadi diri kita yang lebih baik. Selain itu, konflik memberi isyarat kesempurnaan adalah ketiadaan. Itu dia representasi konflik hubungan antar pribadi dalam film “Soul”. Semoga dapat menjadi pembelajaran untuk kita semua. Terimakasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI