Pelaku penembakan di masjid Al-Noor diidentifikasi sebagai Brenton Tarrant yang berkewarganegaraan Australia. Penembakan itu iya siarkan secara online dan melabeli dirinya "Warga kulit putih biasa".
Brenton Tarran mengklaim serangan itu untuk mewakili "jutaan warga Eropa dan bangsa-bangsa etno-nasionalis lainnya". Dia mengatakan "kita harus memastikan keberadaan rakyat kita, dan masa depan anak-anak kulit putih".
Dia menggambarkan alasannya adalah untuk "menunjukan kepada penjajah bahwa tanah kami (mewakili orang kulit putih eropa) tidak akan pernah menjadi tanah milik mereka (imigran), tanah air kami adalah milik kami sendiri dan bahwa, selama orang kulit putih masih hidup, mereka tidak akan pernah menaklukkan tanah kami."
Dalam potongan manifesto Tanya jawab yang di tulis oleh tarran dengan tegas pula iya mengatakan bahwa inspirasinya dalam melakukan aksi tersebut berasala dari 'Andres Breivik'. Berikut ini potongan manifestonya tersebut.
"Apakah keyakinanmu terinspirasi dari penyerangan lain?"
"Saya membaca tulisan Dylan Roof dan banyak lainnya, tapi satu-satunya inspirasi saya adalah dari 'Knight Justiciar' Breivik," kata tarran, yang maksutnya adalah Anders Breivik.
Anders Breivik merupakan pelaku pembunuhan 77 orang dalam aksi pengeboman yang iya lakukan di Oslo, Norwegia, dan kemudian melakukan aksi penembakan. Dalam aksinya tersebut, Breivik juga mengatakan, serangan itu harus iya lakukan untuk menghentikan 'Islamisasi' di norwegia.
Tidak hanya itu, dalam insiden tersebut alih-alih hanya mengecam pelaku, senator Queensland Fraser Anning mengatakan bahwa insiden ini disebabkan oleh kebijakan Negara soal imigran muslim.
"penyebab kejadian berdarah hari ini di selandia baru karena program pemerintah yang mengizinkan Muslim fanatik pindah ke Selandia Baru."
 "Apakah ada yang masih membantah hubungan antara imigran Muslim dan kekerasan?" cuit Anning.
Dari manifesto tarran dan cuitan senator anning di atas, kita tentu dapat menangkap pesan dari keduanya bahwa ada semacam kecemasan radikal yang di timbul dari awal, yaitu sejak negara tersebut mengeluarkan kebijakan tentang perizinan masuknya imigran Muslim yang di anggap fanatik di negara tersebut.