Mohon tunggu...
Taufik Husain
Taufik Husain Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Nama panggilan Opik

Kuliah di Universitas Muslim Indonesia Makassar

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Insiden Berdarah di New Zealand: Islamophobia atau Terinspirasi dari Video Game??

16 Maret 2019   03:29 Diperbarui: 18 Agustus 2019   13:58 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaku penembakan di masjid Al-Noor diidentifikasi sebagai Brenton Tarrant yang berkewarganegaraan Australia. Penembakan itu iya siarkan secara online dan melabeli dirinya "Warga kulit putih biasa".

Brenton Tarran mengklaim serangan itu untuk mewakili "jutaan warga Eropa dan bangsa-bangsa etno-nasionalis lainnya". Dia mengatakan "kita harus memastikan keberadaan rakyat kita, dan masa depan anak-anak kulit putih".

Dia menggambarkan alasannya adalah untuk "menunjukan kepada penjajah bahwa tanah kami (mewakili orang kulit putih eropa) tidak akan pernah menjadi tanah milik mereka (imigran), tanah air kami adalah milik kami sendiri dan bahwa, selama orang kulit putih masih hidup, mereka tidak akan pernah menaklukkan tanah kami."

Dalam potongan manifesto Tanya jawab yang di tulis oleh tarran dengan tegas pula iya mengatakan bahwa inspirasinya dalam melakukan aksi tersebut berasala dari 'Andres Breivik'. Berikut ini potongan manifestonya tersebut.

"Apakah keyakinanmu terinspirasi dari penyerangan lain?"

"Saya membaca tulisan Dylan Roof dan banyak lainnya, tapi satu-satunya inspirasi saya adalah dari 'Knight Justiciar' Breivik," kata tarran, yang maksutnya adalah Anders Breivik.

Anders Breivik merupakan pelaku pembunuhan 77 orang dalam aksi pengeboman yang iya lakukan di Oslo, Norwegia, dan kemudian melakukan aksi penembakan. Dalam aksinya tersebut, Breivik juga mengatakan, serangan itu harus iya lakukan untuk menghentikan 'Islamisasi' di norwegia.

Tidak hanya itu, dalam insiden tersebut alih-alih hanya mengecam pelaku, senator Queensland Fraser Anning mengatakan bahwa insiden ini disebabkan oleh kebijakan Negara soal imigran muslim.

"penyebab kejadian berdarah hari ini di selandia baru karena program pemerintah yang mengizinkan Muslim fanatik  pindah ke Selandia Baru."

 "Apakah ada yang masih membantah hubungan antara imigran Muslim dan kekerasan?" cuit Anning.

Dari manifesto tarran dan cuitan senator anning di atas, kita tentu dapat menangkap pesan dari keduanya bahwa ada semacam kecemasan radikal yang di timbul dari awal, yaitu sejak negara tersebut mengeluarkan kebijakan tentang perizinan masuknya imigran Muslim yang di anggap fanatik di negara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun