Mohon tunggu...
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Seorang pengembala

menyukai hobi motoran serta naik gunung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masa yang Baik Jilid 1

17 September 2024   17:19 Diperbarui: 17 September 2024   19:09 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Setiap orang memiliki pengalaman serta kenangannya masing-masing. Ada yang mengungkapkan bahwa kenangan paling mengensankannya adalah pada saat anak-anak. Namun sebagian orang ketika ditanya masa yang paling mengesankan maka cenderung menjawab adalah masa ketika sekolah menengah atas atau SMA. Tetapi tidak denganku, masa yang paling mengesankan versiku adalah ketika berkuliah.

Teman-teman sebayaku ketika SMA sedang melakukan persiapan wisuda ketika aku mendaftarkan diri sebagai salah satu mahasiswa baru di salah satu kampus swasta. Yaa, seperti yang telah kalian duga, pada saat lulus SMA aku tidak langsung melanjutkan kuliah, tetapi lebih memilih untuk bekerja selama empat tahun. Jadi, ketika aku menjadi maba aku terhitung yang usianya paling tua dibanding dengan yang lain. Ada rasa gengsi ketika aku harus berbaur dengan orang-orang yang usianya dibawahku. Hingga kemudian aku berhasil mengatasi rasa gengsi itu dan berhasil beradaptasi dengan mereka. Hingga aku merasa seperti kepala suku diantara teman-teman seangkatan terkhusus teman-teman satu prodi. Hal itu bukan tanpa alasan, aku diangkat menjadi ketua angkatan prodi saat itu.

Sangar, galak, serta kejam adalah kesan yang aku dengar dari mereka ketika pertama kali melihat aku. Aku memaklumi itu, sebab aku menyadari bahwa wajahku kurang bersahabat ditambah rambutku yang gondrong semakin menambah kesan itu. Hal itu tentang dilarang di kampusku terlebih bahwa lata belakang kampus adalah kampus pencetak calon guru. Akun jadi teringat pada saat ospek jurusan aku beradu argumen dengan salah satu alumni yang pada saat itu diundang menjadi pemateri. Sangat jelas aku ingat topik adu mulut kita pada saat itu adalah larangan berambut gondrong. Tentu aku tidak setuju dengan apa yang alaumni itu sampaikan hingga kemudian aku lawan dengan argumen yang pahami. Kita hidup pada zaman orang-orang menilai hanya dari visualnya saja tanpa mempertimbangkan hal itu. Aku merasa hal ini kurang adil, sebab pada realitas yang sebenarnya tidak semua yang berpenampilan urakan adalah orang jahat dan tidak semua yang berpenampilan rapi itu baik. Aku pernah membaca salah satu media konon kesan negatif yang disematkan pada orang oarang-orang gondrong dimulai pada masa pemerintahan pak Soeharto. Saat itu cap gondrong adalah kriminal disuarakan melalui berbagai media seperti media massa, televisi dan film-film. Film-film pada saat itu kerap menggambarkan penjahat dengan ciri khas berambut gondrong. Hingga stigma ini berhasil melekat pada pikiran orang-orang. Pada masa orde baru saat bangsa ini sedang dalam proses pembangunan yang pesat. Penguasa merasa bahwa anak-anak muda pun perlu ditata. Anak-anak muda tidak boleh berambut gondrong yang terlihat urakan, acuh tak acuh yang akan mengurangi citra pembangunan. Oleh sebab itu isu tentang rambut gondrong pun mulai menyebar dengan mudahnya dan ditanggulangi secara serius. Stigma gondrong itu merupakan orang yang tidak baik, dan selalu dikaitkan dengan kejahatan menancap dalam kepala dan bertaahan sampai saat ini. Meski saat ini pemikiran orang-orang menjadi lebih terbuka akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa mentalitas stigma negatif yang tersemat pada lelaki gondrong masih menancap dalam benak seseorang.

Kembali pada cerita awal mula aku masuk kuliah. Walaupun pada awalnya aku menganggap bahwa aku salah masauk kampus terutama jurusan. Tetapi  harus ku akui Aku sangat menikmati waktu-waktu yang aku lewati ketika itu. Untuk pertama kalinya aku menemukan cinta, keluarga walaupun secara biologis tidak mempunyai ikatan, namun aku sangat menyayangi mereka. Selebihnya aku menemukan wadah yang membuat pola pikirku jauh lebih berkembang dari sebelumnya. Dan yang paling penting adalah bahwa aku yang sekarang adalah hasil dari fase yang berhasil aku lewati saat itu. 

Nantikan tulisanku yang selanjutnya. Aku akan mengupas apa itu cinta? Arti Teman, dan lainnya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun