Berikutnya Survei Indo Barometer pada bulan Februari, elektabilitas Prabowo meraih 22,5 persen, Anies Baswedan 14,3 persen, dan Sandiaga Uno 8,1 persen.
Dari Lembaga Median, Prabowo meraih 18,8 persen, di atas Anies Baswedan 15,8 persen, dan Sandiaga Uno 8,3 persen.
Survei Charta Politika Indonesia di awal Juli 2020 lalu, elektabilitas Prabowo Subianto 17,5 persen, lalu Ganjar Pranowo 15,9, dan Anies Baswedan 15 persen.
Terakhir, dari Survei Indikator Politik Indonesia, yang digelar awal 13 hingga 16 Juli lalu, Ganjar Pranowo meraih 16,2 persen, anies baswedan 15 persen, dan Prabowo 13,5 persen.
Kekuatan elektabilitas ini, dinilai membuka lebar kans Prabowo Subianto, maju lagi di Pilpres 2024.
Pengamat Politik Yunarto Wijaya bahkan menilai, magnet elektoral sosok Prabowo Subianto di Pilpres 2024, juga didukung posisinya pemerintahan saat ini.
Sejauh mana prestasi kinerja Prabowo di pemerintahan Joko Widodo saat ini, dinilai akan menguatkan kansnya, jika benar maju Pilpres lagi
Peluang Sandiaga Uno
Dikutif dari  berita KONTAN.CO.ID - JAKARTA tanggal 17 Januari 2020, yang berjudul "Elektabilitas Sandiaga Uno diprediksi melambung setelah disebut Jokowi",Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio meyakini elektabilitas Sandiaga Uno akan semakin melonjak setelah namanya disebut Presiden Joko Widodo sebagai calon penggantinya di Pemilu 2024.
Alasannya, karena Jokowi adalah sumber berita yang sering dibaca masyarakat. "Dampaknya buat nama Sandiaga Uno pasti akan terbantu untuk naik lagi (elektabilitasnya).
Namun, itu relatif mustahil karena Sandiaga Uno bukanlah ketua umum partai Gerindra, di sana sudah ada Prabowo, sementara di PDIP sendiri dia bukan siapa-siapa.