harusnya untuk rakyat, kini semua diakali banyak pejabat. harusnya untuk rakyat malah jadi sarang bisnis konglomerat,
demokrasi yang diidam-idamkan, hanyalah mainan. merebut kekuasaan lalu melahapnya dengan tamak. kadang terasa bosan, bila rakyat tidak lagi jadi tujuan
anak-anak menangis dalam pelukan pertiwi - nelangsa karena rindu air dan tanahnya. mereka tidak mengerti atau tidak mau mengerti. seolah ini memang harus terus terjadi....
oh Tuhan, suaramu tidak mereka perdengarkan!
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H