Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Raket

Fans Badminton China: Kekalahan Chen Yufei dari Gregoria Sangat Abstrak

19 November 2023   21:47 Diperbarui: 20 November 2023   08:43 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fans bulutangkis China merasa malu akan kekalahan jagoan mereka, Chen Yufei dari pebulutangkis Indonesia - Gregoria Mariska Tunjung di final Japan Masters, Minggu (19/11/2023). 

Chen Yufei digulung tanpa ampun oleh Gregoria dengan skor 12-21 12-21. Bagi sebagian fans China, kekalahan telak ini terlalu abstrak atau sangat tidak terbayang atau seperti tidak nyata dan konkret. 

Sebelumnya, Fans China di Weibo sesumbar bahwa laga final versus Gregoria akan lebih mudah bagi Chen yang sudah menumpas An Se Young 2-1 di babak semifinal. Namun, ternyata Gregoria berhasil membungkam fans China tersebut. 

Setelah perlahan menerima kenyataan, fans China berkata biarlah kalah di turnamen super 500, jadi tidak perlu terlalu onfire. Lagi-lagi fans China pintar berkilah tanpa mengakui sesungguhnya Gregoria cukup mengancam bagi pemain mereka. 

(Foto Facebook.com/Badminton Indonesia) 
(Foto Facebook.com/Badminton Indonesia) 

Berikut sekelumit komentar fans China dari sosial media berbahasa Mandarin yang dikutip dan disarikan dari laman Weibo.com/@Little Star (19/11/2023) :

"Siapa sangka dirinya (Chen Yufei) akan terguling di tunggal putri?" kata seorang pengguna. Mungkin hanya 2 persen penduduk China yang menggemari badminton saat ini yang menduga Chen Yufei bisa kalah lawan Gregoria di final Japan Masters. Tapi, sejarah tercipta. Gregoria berhasil membubarkan dominasi Chen Yufei. 

"Semua tidak memikirkan bahwa Chen Yufei akan tertindas hari ini namun ahli analisis pasti akan ada yang berpikir ke arah sana. "

"Hanya karena Anda tidak dapat memikirkannya bukan berarti orang lain tidak dapat memikirkannya" (Ada kemungkinan fans China berpikir Chen Yufei bisa kalah walaupun itu mungkin minoritas) 

"Pengalaman berharga di stasiun ini adalah Chen Yufei telah bermain melawan juara dunia junior meski ia telah kalahkan An Se Young bukan berarti menjadi mudah bagi Chen. " 

(Foto Facebook.com/Badminton Indonesia) 
(Foto Facebook.com/Badminton Indonesia) 

"Saya tidak tahu harus berkata apa, istirahatlah yang baik. Kekalahan tahun lalu dari Intanon di final dan kekalahan hari ini dari Mariska sungguh abstrak, saya merasa kehilangan poin berturut-turut bukan karena seberapa bagus lawan kamu itu, tetapi kurangnya tenagamu (Chen Yufei). "

"Setelah menyelesaikan tiga turnamen, Yufei bertemu An Se Young di semifinal. Semua energinya telah habis. Jika ia mau, ia akan berhenti. Lawan dalam kondisi lebih baik dan mereka semua adalah pemain unggulan. Siapa pun yang kalah bisa menang, " sambut bijak fans China lainnya. 

Fans dari Hebei mengatakan dengan tegas, "Yufei telah mengalahkan An Se Young satu jam lebih di semifinal. Sampai sini paham? "

Komentar menarik juga berbunyi seperti ini, "Selama kita bisa mengecek sejarah, kita akan tahu bahwa kejuaraan 500 bukanlah sesuatu yang bisa dimenangkan oleh empat besar (penghuni peringkat 4 besar BWF). Berapa banyak orang di peringkat bawah yang memenangkannya?" (Jadi bagi fans China, Gregoria menang level 500 itu wajar saja, tapi jika level ke atas itu sulit, hmmmmm). 

"Terima kasih Yufei. Tapi nyatanya Gregoria menang begitu mudah melawan Zhang Beiwen kemaren, dan kini ia kalahkanmu dengan begitu mudah"

"Ayo coba ulangi kembali minggu depan"

"Cuma lomba 500, jadi tidak perlu onfire. Juara kedua juga mendapat poin dan bonus, dan mendapat Kumamon resmi. Apa yang tidak membuat puas?

" Saya juga setuju bahwa tujuan utama dari perlombaan 500 ini adalah menyelesaikan perlombaan dengan sukses dan mendiskusikan pembacaan permainan serta upaya teknis dan taktis dengan panduan teks. Saat ini tercermin bahwa keseluruhan perlombaan telah berubah dan lebih baik. Memenangkan kejuaraan bahkan lebih baik., tidak memenangkan kejuaraan menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan secara keseluruhan, yang merupakan hal yang baik." 

"Makna yang lebih penting dari pemberhentian ini adalah Yufei telah mengatasi sifat buruknya dan menunjukkan keterampilan, taktik, dan status baru, yang lebih penting daripada memenangkan kejuaraan." 

Bagi fans China secara umum kekalahan ini begitu menyakitkan, namun mereka tetap memuji penampilan Chen Yufei dan berharap bisa lebih baik di turnamen level di atasnya yakni China Masters yang akan digelar di Shenzen pada 21 hingga 26 November yang berhadiah total USD 1.000.000.

(Foto Bidik Layar Situs BWFbadminton.com) 
(Foto Bidik Layar Situs BWFbadminton.com) 

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun