Dari hasil survei terbaru, PDIP menjadi partai politik teratas pilihan masyarakat Indonesia. Lembaga Survei Indonesia, Indikator dan Charta Politika kompak merilis hal yang sama.
Ketiga lembaga survei itu adalah lembaga yang kredibel dan surveinya saya pantau nyaris persis dengan KPU pada pilres 2019.
Meski PDIP telah ditinggal Jokowi dan sanak saudaranya - partai moncong putih itu masih menggeliat dengan ganasnya. Masyarakat tampaknya masih menjagokan partai ini.
Partai yang dipimpin wanita (Megawati) nyatanya masih unggul walau dikeroyok oleh partai maskulin lainnya. Hehehe. Mesin partai yang luar biasa ya.
Jika kita menyimak, eksistensi PDIP memang patut diacungi jempol. Mereka punya ideologi yang kokoh. Tidak mencla-mencle. Teguh pendirian. Di saat partai yang lain kopong idealisme dan bisa berubah demi kepentingan.
Namun PDIP tidak berbangga hati. Mereka masih terus menekankan untuk menjaga kepercayaan rakyat dengan meyakinkan masyarakat di akar rumput. "Elektabilitas PDI Perjuangan Teratas, Bersyukur Boleh, Jemawa Jangan." tulis akun X PDIP, Senin (6/11/2023).
"3 Lembaga survei kredibel merilis Elektabilitas PDI Perjuangan unggul di Pemilu 2024: Indikator (16-20 Oktober 2023) 25,2%L. embaga Survei Indonesia/LSI (16-18 Oktober 2023) 23%. Charta Politika (26 -- 31 Oktober 2023) 26,3%"
"Kader PDI Perjuangan sebaiknya tidak cepat berpuas diri dengan elektabilitas yang tinggi berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei. Tetap tidak lengah dan terus bekerja keras, memenangkan hati dan pikiran Rakyat, " pesan akun resmi PDIP tersebut.
Untuk pilihan Presiden, Charta Politika juga merilis keunggulan pasangan Ganjar-Mahfud.
Betapapun Jokowi hendak mengerahkan kekuatan untuk memenangkan Prabowo dan anak sulungnya - kekuatan Tuhan bersama rakyat. Rakyat jelata sudah banyak yang tahu keputusan MK yang mengoyak demokrasi. Ini Indonesia bukan punya keluarga Jokowi. Ini Indonesia punya semua rakyat.
Jokowi beberapa bulan lalu mengatakan tidak logis bagi Gibran untuk maju cawapres. Sekarang logika itu dia balik dengan tanpa malunya. Meninggalkan PDIP tanpa pamit adalah perbuatan amoral sebagai pribadi dan seorang kepala negara.
Semoga Allah menunjukkan kebesarannya. Salam damai. NKRI harga mati.
***
