Konstelasi politik memanas beberapa hari terakhir membuat KORAN TEMPO semakin kreatif dalam menyampuli ilustrasi berita utama yang menjadi pokok pembicaraan.
Manuver luar biasa dilakukan Presiden Jokowi dengan membiarkan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka melakukan politik tebas santun dengan merapat ke Koalisi Indonesia Maju di bawah junjungan Prabowo Subianto.
KORAN TEMPO berhasil menggambarkan sekelumit peristiwa penting itu dalam karikatur yang lucu dan menggemaskan. Edisi 23 Oktober contohnya, bagaimana TEMPO mengilustrasikan Jokowi sebagai penggembala bebek yang dengan tertib mengatur bebek-bebek peliharaannya.
Jokowi tidak lagi peduli dengan citranya sebagai anak kandung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ilustrasi itu menggambarkan Jokowi di bawah powernya bisa mengatur ini dan itu untuk memuluskan anaknya menjadi calon wakil presiden untuk Prabowo.
Putusan MK yang seiya sekata dengan jalan itu, berhasil menciptakan jargon baru untuk Mahkamah Konstitusi menjadi Mahkamah Keluarga atau Mahkamah Keblinger. Gibran menjadi viral meski banyak yang mencerca jalannya. Ia tidak peduli.
Kita masih akan terus menunggu adegan, dialog, prolog terbaru dari dansa politik yang dilakukan Presiden Jokowi. Jika dulu Prabowo dan gerombolan mengatakan Jokowi itu Planga Plongo, maka kini kita semua tahu Jokowi adalah manusia penuh siasat, hasrat dan bukan Planga Plongo. Kenak loe!!!
"Jokowi kini sadar bahwa kekuasaan itu candu yang paling candu. Presiden mana yang membiarkan anaknya main drama jualan martabak terlalu lama, inilah saatnya, selagi masih berkuasa. Sifat asli manusia akan tampak bila ia diberikan kuasa. Stop katakan Planga Plongo." - Taufik Hidayat.
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H