Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Raket

Badminton Indonesia Kejang-Kejang, Inilah Komentar Fans Fanatik China

6 Oktober 2023   09:42 Diperbarui: 6 Oktober 2023   10:08 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan tangis air mata, Gregoria memberikan keterangan akhirnya di Asian Games 2023 usai kalah dari Jepang (Foto Diolah dari CNN Indonesia) 

Berita kehancuran bulutangkis Indonesia terdengar hingga ke netizen China. Fans China mengatakan permainan Indonesia sudah terbaca dengan mudah oleh lawan. 

"Sejak bulutangkis dimasukkan ke dalam Asian Games tahun 1962, tim Indonesia untuk pertama kalinya berakhir dengan nihil medali. Suporter Indonesia dan Persatuan Bulutangkis Indonesia kemungkinan besar akan mematahkan pertahanan mereka, " tulis akun laman penggemar bulutangkis di Weibo @Little Star dengan lebih dari 1 juta pengikut, Kamis (5/10/2023). 

Indonesia secara nyata gagal di beregu putra (perempatfinal), beregu putri (perempatfinal), ganda putri dan campuran (penyisihan), tunggal putra, tunggal putri dan ganda putra (perempatfinal). Benar, tidak ada satu medali pun yang dapat dibawa pulang. Nihil. Hancur. 

Badminton dikenal sebagai tulang punggung Indonesia dalam mendulang medali di Asian Games bahkan Olimpiade. Berbicara khusus Asian Games, bulutangkis telah menyumbang 28 medali emas, 27 perak dan 44 perunggu. Itu adalah sumbangan emas sebesar 30 persen dari seluruh medali emas Indonesia sepanjang sejarah. 

"Kini sejarah yang indah itu hancur berkeping-keping di bawah pimpinan Ketua PBSI saat ini, Firman Sampurna."

Fans China yang dikenal reaktif turut membagikan komentar mereka. "Bulutangkis adalah olahraga nasional Indonesia kan ya? Kalau ini adalah hasil dari olahraga yang disukai China" ujar fans dari Beijing berhasa Mandarin. 

"Artinya, hasil ini sama seperti Olimpiade 2012 yang tidak mendapat medali apapun" kata akun dari Liaoning. 

"Memang, pemain-pemain ganda putra terkuat mereka (Indonesia) telah dipelajari secara menyeluruh..." kata netizen asal Fujian. 

Fans China takut juga, pemain China mengalami nasib seperti Indonesia. Hal ini terjadi di Kejuaraan Dunia 2023 dimana China hanya mendulang 1 gelar juara (hampir terputus menjadi juara dunia sejak pertama kali turut serta). 

"Jangan menyusul ya tim China. . . Saya khawatir tim bulu nasional akan kesulitan nantinya," komentar dari Guangdong. 

(Foto Humas PP PBSI) 
(Foto Humas PP PBSI) 

Fans China juga memandang penampilan bulutangkis Indonesia tidak stabil seperti pemain China. Indonesia bisa dengan mudah terjungkal dan dipelajari oleh lawan.

Negara lain dipercaya telah menganalisa berbagai macam kelebihan dan kekurangan pemain Indonesia sedang Indonesia berpangku tangan dengan metode lama dalam kebanggaan masa lalu yang sebenarnya hanyalah kenangan. 

"Bulutangkis Indonesia tidak stabil seperti negara kita.... " analisa seorang dari Sichuan. 

(Foto ANTARA FOTO) 
(Foto ANTARA FOTO) 

Fans China juga tertawa geli saat membaca sosial media Indonesia dimana banyak fans Indonesia yang muak malah memberikan semangat atas rekor tergila ini kepada PBSI. 

"Banyak fans Indonesia yang memberi selamat kepada mereka karena telah membuat sejarah dengan ungkapan ini,  hahahaha" ketik akun dari Guangxi. 

"Badminton Indonesia aduh (tepok jidat sambil nangis nyengir) "

"Walau begitu masih menjadi olahraga nasional mereka" kata yang lain. 

"Istilah kejang-kejang keluar dari mulut Ketum PBSI yang viral dari sosial media. Ia juga turut mempopulerkan istilah 'kasian deh lo' saat wawancara kepada media beberapa waktu silam" 

(Foto ANTARA FOTO) 
(Foto ANTARA FOTO) 

(Foto ANTARA FOTO)
(Foto ANTARA FOTO)

Semifinal Badminton Asian Games 2023

Semifinal hari ini menempatkan 7 wakil China di semua sektor kecuali ganda putra. China saat ini telah mengantongi 1 emas beregu putra dan 1 perak beregu putri. China masih akan terus membidik sisa emas yang ada. 

(Bidik Layar tournamentsoftware.com/
(Bidik Layar tournamentsoftware.com/

(Bidik Layar tournamentsoftware.com) 
(Bidik Layar tournamentsoftware.com) 

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun