Nasi telah menjadi bubur, usai kalah dari Thailand di perebutan juara grup B dengan skor 2-3, Indonesia terdampar sebagai runner-up.
Dari hasil drawing resmi yang dilakukan pada Kamis malam (18/5), Indonesia harus bertemu dengan unggulan satu Piala Sudirman yakni China di babak perempatfinal.
Sementara itu Thailand akan melawan Jepang, Denmark bertemu Malaysia dan Taipei bertemu unggulan kedua, Korea Selatan.
Fans Indonesia terpantau di laman Badminton Wonder Fans (18/5) meringis kecewa karena strategi PBSI selalu hancur jika bermain beregu.
"Ini semua bermula dari kesalahan PBSI menurunkan nama pemain melawan tim Thailand, akibatnya Indonesia harus dibenturkan dengan juara grup lain, " ragam komentar netizen Indonesia.
Indonesia akan bertanding melawan Juara Bertahan, China pada Jumat 19 Mei 2023 yang akan disiarkan langsung di TV Nasional MNCTV pada pukul 16.00 WIB.
Melihat drawing ini, netizen China di sosial media China - Weibo juga ramai komentar. Sebagian besar percaya bahwa Indonesia bukanlah masalah bagi China untuk melangkah lebih jauh lagi.
China dinilai memiliki kekuatan yang berada di atas Indonesia baik dari individu maupun beregu. "Habis kalahkan Indonesia lawan Jepang, habis kalahkan Jepang lawan Korea Selatan, " kata fans China dari Anhui yang menganggap Indonesia mudah untuk dikalahkan di laman @Little Star.
"Tidak apa-apa lawan Indonesia, selama kita dalam kondisi sehat tidak ada yang perlu ditakutkan, " kata seorang dari Sichuan.
"Tekanan bagi China adalah tunggal putra dan ganda putra."
"Ayo China, saya pikir Jojo masih akan bermimpi 22-20 malam ini, " kata pengguna lain.
Komentar satu frekuensi dengan fans Indonesia yang kesal keluar dari netizen China, "Apakah Indonesia menyesal tidak berjuang untuk tempat pertama di babak penyisihan grup?"
"Chen Yufei Fei, Shi Yu Qi, Liang/Wang Chang mudah ditebak Indonesia"
"China harus menurunkan semua kekuatan utama melawan Indonesia"
Indonesia sudah lama tidak memenangkan Piala Sudirman yakni sejak 1989. Indonesia mencapai final terakhir adalah pada tahun 2007 atau 16 tahun yang lalu.
Susunan pemain dan materi pemain menjadi masalah yang menyebabkan Indonesia terlalu sulit menjuarai kejuaraan ini. Namun tentu saja, kita berharap terjadi keajaiban bagi Indonesia pada tahun ini - dengan catatan mengalahkan China di hadapan publiknya sendiri. Semoga saja tidak mengecewakan.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H