Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pria yang Sendiri

7 Mei 2023   06:10 Diperbarui: 7 Mei 2023   06:25 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lelaki dan senja (Ilustrasi pexels.com/Kate Gundareva) 

Pria yang sendiri

Berdiri di atas kakinya

Aroma laut begitu khas

Masuk ke lubang hidung

Sore itu matahari akan tenggelam

Pria itu sendiri dalam pikirannya yang sekuat samudera. Ia tidak lari. Tidak juga berjalan. Ia duduk setelah hari yang lelah dan sulit. Ia tidak ingin menjadi drama. Tidak juga peluk dalam nestapa. Ia rebah dalam simpuh. Ia terbenam dalam kekuatan Tuhan yang Maha Daya. 

Semangatnya tiada paham! 

_____

A lone man
Stand on his feet
The smell of the sea is so distinctive
Enter the nostrils
That evening the sun will set

The man himself in his mind as powerful as the ocean. He didn't run. Not running either. He sat down after a tired and hard day. He didn't want to be a drama. Nor hug in sorrow. He fell under the oath. He was immersed in the power of God Almighty.

The spirit is incomprehensible!

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun