Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jurus Pintar Jaga Keuangan Saat Ramadan

16 April 2023   20:35 Diperbarui: 16 April 2023   20:38 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bijak mengatur keuangan di bulan Ramadan (Ilustrasi Pexels.com/Robert Lens) 

Ramadan adalah momen yang tepat untuk menjaga kondisi keuangan agar tidak membengkak atau kandas minus. Pahami terlebih dahulu bahwa bulan Ramadan bukan bulan konsumerisme tapi bulan penuh kesederhanaan dan peduli pada yang membutuhkan. 

Ragam menu, aneka minuman tersaji ketika berbuka adalah salah satu kebiasaan yang jauh dari semangat Ramadan itu sendiri. Minum atau makanlah dengan yang manis, segelas teh manis dan beberapa kurma mungkin cukup. 

Selesai ibadah salat Magrib, boleh dilanjutkan dengan makan makanan berat, nasi hangat ditambah sayur dan lauk. Cukup. Tidak berlebih lebihan. Jauhkan perilaku balas dendam saat berbuka puasa. Siang puasa, malam puasin. Tidak demikian konsep puasa. 

Tidak jarang mereka yang berpuasa, melampiaskan nafsunya dengan memberi beragam menu berbuka hingga memenuhi meja makan. Syukur bisa habis, sejurus kemudian makanan dan minuman itu terbuang karena tidak bisa dimakan saat sahur karena berubah rasa dan aroma. 

Perilaku demikian, sudah lari jauh dari jati diri Ramadan tadi. Bila terus berlangsung maka akan menggerogoti sendi-sendi keuangan Anda. Bulan Ramadan yang diharapkan untuk puasa alih-alih hemat bertransformasi menjadi bulan pelampiasan hawa nafsu perut yang sejengkal. 

Belum lagi mata yang lekas terbuai akan rayuan diskon di aplikasi belanja daring. Barang yang tidak diskon saja dibeli, apalagi yang mendapat diskon. 

Rayuan untuk bersikap boros acapkali menggoda mereka yang tidak bisa menahan diri. Kebutuhan dan keinginan bercampur menjadi satu kemudian kusut karena tergiur untuk membeli ini dan itu. Pada akhirnya timbul penyesalan di kemudian hari. 

Tidak jarang, mereka rela berutang karena menangkal defisit keuangan demi bisa memuaskan hasrat beli ini dan itu. Kalau sudah seperti ini maka timbullah peribahasa bijak 'Besar Pasak daripada Tiang'. Jangankan rumah, istanapun akan hancur jika tiangnya tidak dapat menjaga pasak. 

Di saat hati sedang galau, berlalu lalang pula iklan pinjaman online hingga tenor sekian juta. Dengan embel-embel bunga pinjaman yang terjangkau maka langkah itupun ditempuh. Hasilnya malah berakibat fatal hingga menuju kebangkrutan. 

Sebenarnya ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mengelola keuangan ketika Ramadan tiba: 

1. Susun Anggaran Belanja dengan Benar

Perubahan jam makan saat puasa Ramadan dapat dicermati dengan skema yang baik. Anda dapat membuat menu berbuka sendiri di rumah. Jika kekurangan ide, sosial media seperti YouTube, Tiktok, atau narablog seperti Kompasiana siap membantu.

Utamakan kebutuhan pokok terlebih dahulu. Jika pengeluaran Rp 2.000.000 sebulan bisa Anda hemat sampai Rp 1.500.000 agar bisa dialihkan ke pos lain atau ditabung. 

2. Siapkan Anggaran untuk Zakat

Zakat fitrah diberikan atas insan yang mampu setiap tahun kepada yang berhak menerimanya. Anggaran ini juga sudah seharusnya dimasukkan sebagai pengeluaran bulan Ramadan.

Sedekah, infak, atau jaburan di bulan Ramadan dapat juga dimuat dalam perincian agar keuangan Anda teratur. Beberapa aplikasi pengatur keuangan dapat Anda download agar lebih teliti dalam menyusun biaya masuk dan keluar. 

3. Hindari Terlalu Banyak Bukber di Luar 

Buka bersama adalah kalanya penting untuk menyambung silaturrahim. Namun bila terlalu sering akan menggerogoti keuangan Anda.

Bukber gratis bisa dilakukan yakni mengajak kerabat atau sahabat Anda buka bersama di masjid besar di daerah atau kota Anda. Jangan terlalu jauh untuk menekan biaya pengeluaran Anda. 

Jika ingin bukber di rumah. Silakan membawa menu bukber masing-masing dari rumah. Tidak harus memberatkan tuan rumah. Bawa menu bukber sesuai dengan jumlah anggota yang dibawa. Menjadi tuan rumah yang mentraktir ini itu, menjadi tidak relevan dengan pola hidup hemat yang kita bangun. 

4. Atur THR atau angpao Lebaran 

Membagi THR atau uang di hari Lebaran menjadi tradisi yang menyemarakkan Hari Kemenangan. Tradisi ini ini juga dilakukan masyarakat muslim di tanah Arab. Tentukan besaran amplop/angpao yang kamu berikan kepada A, B, C jika bertemu di hari Lebaran. 

Jumlah tidak menjadi masalah dalam hal ini. Kadang karena gengsi, ada orang yang rela membuat kantongnya jebol hanya untuk terkesan mewah dalam hal memberi THR kepada kaum merabat.

Beristighfarlah dan pandang mereka yang di bawah maka akan timbul rasa syukur pada kita. THR bukan esensi Lebaran, tapi silaturahmi dan maaf memaafkan itulah yang menjadi saripati Lebaran. 

Semoga tips ini bermanfaat. Tetap fokus kelola keuangan Anda dengan baik di bulan Ramadan dan bulan-bulan yang lain.

Hindari hutang dan gaya hedonis karena bermegah-megahan tidak akan ada habisnya. Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri, kantong sehat , jiwa jadi semangat!

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun