Ramadan kerap dihiasi dengan acara makan bersama ketika berbuka puasa. Selanjutnya kebiasaan ini melesap menjadi tradisi yang menjadi fenomena umum di masyarakat.
Buka bersama sejatinya memiliki ragam manfaat atau faedah, namun tidak jarang acara kumpul bersama saat buka bersama ( kemudian disebut bukber) menjadi ajang berbuat dosa.
Buka bersama bersama teman-teman atau saudara bisa dilakukan dimana saja. Biasanya ada yang bersedia menjadi tuan rumah atau bukber dilakukan di luar rumah (kafetaria, restoran atau warung makan) bahkan ada yang sampai membuat dress code untuk acara tersebut.
Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari acara Bukber tersebut. Hati yang rindu dapat mencair bila bertemu teman yang lama tidak kita temui. Penulis pribadi misalnya, teman SMA sejak dulu selalu punya agenda untuk buka bersama walau kini telah sibuk dan memiliki hidup masing-masing. Bukber tahunan itu berlangsung hingga edisi ke-15 tahun ini.
Mempererat Silaturahmi
Agenda bukber lazimnya adalah acara kesepakatan yang berhubungan dengan relasi family, kerja atau pertemanan. Acara semacam ini bernilai positif untuk mempererat silaturahmi. Ajang kumpul bersama ini akan memudahkan kita bersua dengan orang yang lama tidak kita temui.
Menjalin silaturahmi bahkan diperintahkan langsung oleh Allah dalam surah An-Nisa ayat 1. Silaturahmi dalam bukber dapat mencairkan hubungan, memperdalam interaksi dan mengisi waktu luang dengan hal yang baik.
Dalam hal silaturahmi, acara bukber sah-sah saja dilakukan. Bahkan dari bukber itu berpeluang mempertemukan dua insan yang kemudian akan berjodoh lalu menikah. Cie cie cie...
Di dalam silaturahmi akan timbul tanya jawab. Lebih lanjut akan menciptakan kondisi saling mengisi. Tidak jarang, akan timbul umpan balik yang baik. Dari sana lahir ajakan untuk bekerjasama urusan bisnis, promosi atau hal lain yang positif. Silaturahmi bahkan dapat memperpanjang umur sesuai dengan kutipan hadist di bawah ini.