Peringkat satu dunia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi peringkat 1 dunia minggu lalu. Ini adalah peringkat terbaik mereka selama 8 tahun berpasangan.
Menurut Rian, peringkat atau ranking bukanlah penentu kemenangan di lapangan. Jika sudah turun di lapangan semua pemain bisa menang dan bisa kalah.
Rian mengingatkan bahwa yang paling penting dalam bermain bulutangkis adalah fokus dan menikmati pertandingan. Mental juga merupakan faktor yang penting di samping itu semua.
"Kami tidak mau memikirkan kalau kami ranking satu karena itu hanya ranking. Harus bisa fokus dan menikmati pertandingan. Semakin di atas pasti tantangan pun semakin berat. Kami harus lebih siap mempersiapkan mentalnya," ujar Rian seperti dirilis ANTARA, Jumat lalu.
Turnamen Malaysia Open Super 1000 (10-15 Januari) , Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi unggulan ketiga. Di babak 32 besar mereka akan melawan wakil Prancis, Christo Popov/Toma Junior Popov.
Seminggu kemudian mereka akan terbang ke New Delhi, India Open dan akan menantang pemain Korea Selatan, Choi Solgyu/Kim Won Ho. Lalu pada 29 Januari hingga 5 Februari, Fajar/Rian bertanding di Indonesia Masters sebagai unggulan pertama.
Menurut Fajar, tahun 2023 akan menjadi lebih ketat karena adanya penghitungan poin menuju Olimpiade Paris 2024. Pengumpulan itu akan dimulai pada Mei 2023 hingga April 2024. Fajar mengingati diri mereka untuk tidak lekas puas dengan pencapaian mereka selama ini dan tidak lengah di setiap kesempatan.
"Tahun 2023 pasti akan lebih ketat apalagi ada penghitungan poin ke Olimpiade. Yang jelas jangan lengah dan jangan puas sampai di sini," tutur Fajar mantab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
