Ibu yang mulia
Ibu yang kucinta
Meski telah tiada
Hanya sepatah doa
Untuk dirimu yang ada di surga
Maafkan bila diri ini membuatmu kecewa
Maafkan diri ini bila dirimu terluka
Aku masih anakmu, Bunda
Anak yang selalu menunggumu mengelus kepala ini
Anak yang sama
Anak yang menunggumu membawa makanan sepulang engkau berbelanja
Sebelum tidur engkau bertanya, "Besok kita masak apa? "
Kau selalu mengabulkannya
Kepada jadi kaki, kaki jadi kepala
Kalimat itu selalu yang ingat dari Bunda
Sekarang, ketika aku dewasa
Barulah aku tahu apa arti kalimat sakti itu
Tapi, ah
Aku belum dewasa
Aku masih ingin mengadu pada Bunda
Meski dirimu tidak pernah lagi ada
Selamat hari Ibu Bunda
Semoga kita bertemu di dalam surga
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H