Gregoria Mariska Tunjung harus menghadapi lawan yang sangat kuat di babak pertama Malaysia Open 2023.
Masih main di awal laga, ia harus melawan He Bing Jiao yang diunggulkan sebagai juara di nomor urut ke 5.
Gregoria Mariska Tunjung memang pernah mengalahkan pemain China lain - Chen Yu Fei bahkan dua kali. Namun melawan He Bing Jiao dia selalu kandas dua gim langsung.
Gregoria bahkan tidak bisa ambil satu game-pun dari He Bing Jiao. Gregoria kalah beruntun tanpa balas.
Kini Gregoria duduk di peringkat 15 dunia sedang memiliki penampilan baik ketika keluar sebagai runner-up di Australia Open November lalu dan bisa bermain di World Tour Finals di Bangkok.
Ketika di Bangkok, Gregoria punya catatan yang mengesankan. Ia mengalahkan juara Olimpiade, Chen Yu Fei (2-1), bisa main mengimbangi Akane Yamaguchi dan An Se Young dengan bermain rubber game walaupun harus puas sebagai posisi juru kunci grup A.
Namun demikian, Gregoria punya modal. Gadis 23 tahun itu punya bakat. Pukulannya cukup taktis, netting cukup baik, lob serang dan smash Gregoria cukup mematikan.
Semua aspek itu bisa dimanfaatkannya mengalahkan He Bing Jiao ketika bermain di Kuala Lumpur (10-15 Januari) mendatang.
He Bing Jiao adalah pemain kidal, Gregoria harus bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk meredam keunggulan He. Utamanya mengantisipasi pukulan He yang kadang aneh dan membingungkan lawan.
Jangan biarkan He menguasai irama pertandingan. Jika tidak, maka Gregoria akan kalah untuk kali keempat. Terhenti lagi dan menjadi penghias draw seperti yang sudah-sudah. Gatot. Gagal total.
Tentu kita semua tidak ingin itu terjadi. Gregoria harus bangkit menjadi pemain papan menengah ke atas. Tidak lagi menjadi bulan-bulanan pemain lain.
Fisik memang menjadi masalah utama Gregoria. Ia kandas melawan An Se Young di WTF karena pemain Korea itu menguras tenaga Gregoria ke belakang dan ke depan, dengan irama yang cenderung reli, yang memaksa Gregoria mengejar bola sekeliling lapangan.
Hasilnya bisa ditebak, Gregoria akan kelelahan bagai ikan kekurangan air. Jalan terakhir adalah kembali kalah tanpa balas oleh pemain yang lebih muda tiga tahun darinya.
Melawan He Bing Jiao juga sama saja. He sangat piawai membuat lawan kehabisan tenaga seperti yang dialami Bilqis Prasista yang dibuatnya lunglai hingga menyerah di Piala Uber 2022.
He, gadis yang lahir 21 Maret 1997 itu terbiasa untuk bermain di atas 40 menit dan siap melumpuhkan musuh yang bermasalah dengan stamina.
Perbaiki Stamina
Adalah jalan yang harus ditempuh Gregoria Mariska Tunjung jika ia ingin bermain lama di tahun 2023. Perhatikan kekalahan Gregoria berikut ini. Sebanyak 8 kalah lawan Intanon tanpa balas, meski kadang rubber tapi selalu kalah, karena habis bensin sebelum sampai tujuan.
Ketika melawan Akane, Gregoria juga kandas 10 kali disebabkan habis bahan bakar, 7 kali tanpa balas oleh Tai Tzu Ying juga habis baterai ketika bertanding, 7 kali kalah tanpa balas lawan Sindhu karena kalah power pukulan dan stamina, 4 kali kalah oleh Fitriani yang terlebih suka bermain reli sampai encok melanda. Gregoria juga tercatat kalah 3 kali oleh Nozomi dan 4 kali oleh Chen Yu Fei karena benci bermain larut lama di lapangan.
Dengan catatan-catatan ini, semoga membuat Gregoria tidak galau dan bisa membuat resolusi di tahun 2023 untuk meningkatkan stamina atau daya tahannya di lapangan. Jika ia bisa selangkah lebih baik, maka tidak mustahil kita akan lebih banyak mendengar kabar baik dari Juara Dunia Junior 2017 itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H