Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan dan Makian

20 November 2022   02:22 Diperbarui: 20 November 2022   02:20 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan dan bencana kau jadikan makian, tidak kau berpikir kenapa ini terjadi? (Ilustrasi Kompas.com) 

Musim penghujan tahun ini terasa berbeda

 Di daerah kita jadi lebih banyak cerita.

Kebanjiran, lalu terucap ini lah kiamat kecil.

Baca juga: Hujan Malam Ini

Rumah-rumah terendam, dan sekolah

Mengumpat, melaknat

Semua ingin semua berakhir

Bila alam bicara, kita mau apa

Kita hanya membawa apa yang kita punya

Lalu meninggalkan kehancuran

Lalu kembali melaknat

.....

This year's rainy season feels different

 In our area there are more stories.

It was flooded, then it was said that this was a small doomsday.

Houses submerged, and schools

Swear, curse

Everyone wants it to end

When nature speaks, what do we want?

We only take what we have

Then leave destruction

Then back cursed

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun