Berita terhangat dari bulutangkis kali ini hadir dari pergelaran turnamen tahunan World Tour Final yang dinyatakan secara resmi oleh Badminton World Federation (BWF) dipindahkan dari Guangzhou, Tiongkok ke Bangkok, Thailand (15/11) .
Selain dipindahkan tempat, jadwal juga diubah dengan dipercepat seminggu dari 14-18 Desember menjadi 7-11 Desember.
Hal ini terkait dengan masih parahnya penyebaran Covid di daratan China salah satunya di kota Guangzhou. China sendiri tercatat sebagai negara paling ketat dalam melakukan karantina bagi orang asing yang memasuki negaranya.
Bertalian dengan itu, sponsor juga diambang kebimbangan untuk menggelontorkan dana pada turnamen puncak World Tour itu karena menurut rencana turnamen akan digelar secara tertutup.
Fans badminton Tiongkok banyak yang kecewa dengan kenyataan itu. Dikutip dari laman Weibo BWF, fans China mengatakan bahwa China memang belum siap untuk menyelengarakan turnamen itu karena keadaan belum benar-benar kondusif di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.
Ketika BL China merasa kecewa, fans badminton Malaysia merasa senang karena turnamen tidak dilakukan di negara itu. Mereka memuji Thailand karena sanggup membuat keputusan cepat dan bersedia menjadi tuan rumah dengan protokol yang tidak terlalu ketat.
"Thailand hebat. Penggemar badminton bisa pergi menonton bulutangkis. Mereka bisa bepergian. Mereka bahkan bisa belanja, " Ungkap netizen Malaysia, Jason JS dikutip dari laman Badminton With U.
Penggemar badminton Malaysia senang lantaran pemain-pemain tidak perlu kehilangan banyak waktu untuk karantina ketat hanya sekadar bermain badminton. Menurut mereka bukan hanya bermain badminton saja yang terkekang di China tapi makan, minum, tidurpun menjadi hal yang begitu menakutkan.
"Sangat bagus itu (pindah ke Bangkok). Jika tidak, itu membuang-buang waktu para pemain jika bermain di Tiongkok, " Komentar Jayson Yap.
"Ini sudah benar. China belum bebas Covid. Harus karantina lah. Ini lah. Itu lah. Makan, minum, tidur pun jadi menakutkan, " Sambung Max Jr Jr.