Mohon tunggu...
Mochammad Taufik
Mochammad Taufik Mohon Tunggu... -

Male, 27. Pemilik blog www.taufikhate.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Presiden Tak Sedang Menunggu Anda

24 September 2012   08:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:49 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13484751822113880393

Dewasa ini ternyata sulit juga saya menemukan anak muda yang bisa membahasakan tulisan dengan baik. Terutama soal bahasa komunikasi lewat handphone dan jejaring sosial.

Ada pergeseran metode penulisan, dari ilmiah atau minimal terstruktur menjadi lebih instan. Bahkan terkesan semaunya. Mungkin terbatasnya karakter dalam sebuah pesan elektronik yang membuat kata dan kalimat harus dibuat seefisien mungkin agar pesan tidak bertele-tele dan memakan biaya. Prinsipnya mungkin yang penting sampai kepada si penerima.

Tapi efeknya malah kebalikannya, yakni bahasa penulisan yang seperti itu kadang tak terlalu dimengerti oleh si penerima. Apalagi si penerima bukan teman yang seusia. Maka dibutuhkan penyesuaian bahasa agar pesan yang ingin disampaikan benar-benar sampai dan dimengerti dengan baik.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan menyingkat-nyingkat bahasa dalam berkomunikasi berarti kita telah mempersulit teman kita untuk memahaminya?

®

Ada hal yang membuat kita miris, ketika di jalan banyak orang berkomunikasi sambil berkendara. Kalau menelpon dengan headseat mungkin masih bisa ditolerir, yang berbahaya adalah jika gesture tubuh menunjukkan tangan kiri mengetik sesuatu di handphone dan tangan kanan memegang stang kendaraan. Makanya tak jarang kita sering melihat berita kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara yang berkomunikasi—entah itu menelepon, SMS atau BBM-an–sewaktu berkendara. Tak perlu seperti itu juga kan.

Akhirnya melalui tulisan ini saya mengajak, mari kita berbahasa selengkap, sebagus dan sebaik mungkin, agar pesan yang ingin disampaikan benar-benar sampai dan dimengerti oleh si penerima. Tak perlu terburu-buru, apalagi mengetiknya sambil berkendara. Berbahaya bagi sendiri. Terlebih lagi bagi orang lain.

Tenang saja kawan. Menepilah sejenak, lalu balaslah pesan ke kawan anda dengan baik dan lengkap.

Presiden tak sedang menunggu anda kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun