Mohon tunggu...
Taufik Halim Pranata
Taufik Halim Pranata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulislah

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Arah Gerakan Kader Ikatan

18 November 2021   19:19 Diperbarui: 18 November 2021   19:23 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena selain kekuasaan, kini organisasi kemahasiswaan juga melakukan penindasan pada golongan yang berlainan dengan menghimpun keyakinan ekslusifnya dengan memberi garis batas pada yang lain. John Rawls sebut fenomena tersebut sebagai Tirani Ketidak-pedulian. Seperti sebuah takdir sosial, dikarenakan tiap orang tak punya gambaran pasti mengenai masa depan, maka anugrah 'kebebasan' dan 'kemerdekaan' tak bisa digunakan untuk menindas yang lain.

Arah Gerak Kader Ikatan harus diluruskan dan di kembalikan pada jalur yang benar dan satu. Sebagaimana Kereta dengan seorang masinis yang menentukan kecepatan laju yang aman. Dan menarik setiap gerbong yang bergandengan dengannya, dalam satu rel yang benar. 

Tidak meninggalkan suatu gerbong yang bertentangan pandang, begitupun penumpang harus percaya pada masinis. Maka seorang masinis yang handal adalah masinis yang mampu mempersatukan bukan malah membelah-belah. Kuat dan berpengaruh sehingga dapat menarik seluruh gerbong penumpang serta barang-barang yang penuh dengan pekerjaan peradaban. Penuh tanggungjawab, rela berkorban demi keselamatan seluruh anggota yang ada pada setiap gerbong. Sehingga kita dapat bersama-sama mencapai tujuan dengan selamat.

Kiranya kutuliskan ini karena kata-kata dengan lisan terlalu abstrak, berlalu dan jarang berbekas. Maka aku tulis ini untuk memberi sedikit goresan pada ikatan kita pada saat ini yang "carut marut" seperti kucing yang saling berebut wilayah kekuasaan cakar mencakar sesama. Bahkan sampai 'mengencingi' tiap tempat. 

Tentunya kita yang merasa intelektualitas, religiusitas dan humanis merasa tersinggung dengan keadaan yang seperti itu. Anggaplah ini proses menuju kedewasaan dan jangan pula kita terjebak pada proses pendewasaan yang berlalut-larut pada kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu. Segeralah kita beranjak untuk lebih maju dan lebih tinggi. Itulah yang disebut "Gerak Juang".

-Taufik Halim Pranata-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun