Coba bayangkan manusia yang memiliki kehendak dan mempunyai sebegitu banyak dasar.
Tapi entahlah.
Oh mesin, kau begitu indah dimata ku. Harum mu laksana melati yang masih terselimuti buliran-buliran kaca embun pagi.
Tapi kenapa orang tua ku sangat membenci mu?
Apakah karena kau kaku lalu mereka menganggap mu tidak berkalbu?
Apa mereka tidak melihat apa yang ku lihat?
Bukankah kau mulai mendekatkan yang jauh menjadi begitu rapat! Bukankah kau membuat manusia menjadi bisa terbang dengan begitu cepat!
Bukankah kau setia berlayar mengangkat jutaan beban berat tanpa harus melewati darat!
Iya mesin, benar apa kata mu. Orang tua ku memang sedikit tidak peka!
Tapi sudahlah mesin, aku yakin tuhan akan memberi jalan yang berbeda tentu saja dengan cara yang berbeda.
Semoga ini menjadi sayup lilin kecil pemberi cahaya yang dijadikan modal penerangan dihari tua.
Ayah bunda maaf jika pengakuan ini sedikit terlambat, Setelah aku tidak mendapatkan apa yang ku cintai, sudah saatnya aku mencintai apa yang ku dapat.