Mohon tunggu...
Taufik Febriansah Padang
Taufik Febriansah Padang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SUMATERA UTARA MEDAN

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pilihan yang Terbaik

15 Januari 2025   10:13 Diperbarui: 15 Januari 2025   10:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bara berjuang untuk menyeimbangkan kuliah dan pekerjaan. Ia menghadapi banyak tantangan, tetapi tidak pernah menyerah. Ia terus berusaha untuk menjadi yang terbaik dan membahagiakan keluarganya. Karena sibuk dengan perkuliahan dan pekerajaan Bara jadi tidak sempat pulang kekampung. Dia hanya mengirimkan uang gajinya saja kekampung.

Di Jakarta, Bara bertemu dengan teman-teman baru yang mendukungnya. Mereka bersama-sama menghadapi kesulitan dan berbagi kebahagiaan. Bara juga menemukan mentor yang sering memberikan dia pembelajaran tentang hidup dan memberikan bimbingan selama bara berada di Jakarta.

Tahun-tahun berlalu, dan Bara mencapai prestasi yang gemilang. Ia lulus dengan predikat terbaik dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Gaji yang lebih tinggi memungkinkannya membawa ibu dan adiknya pindah ke Jakarta. Ketika Wisuda ibu Bara tidak dapat hadir dengan alasan sakit, itu yang dikatakan adik Bara dari kampung.

Setelah wisuda Bara pulang kekampung dengan tujuan untuk menjemput ibu dan adiknya agar tinggal bersama dengan dirinya di Jakarta. Tetapi sesampai di Kampung Bara amat sangat terkejut. Dia mendapati Bahwa ibunya sudah meninggal dunia  ketika hari dia di wisuda.

Bara sangat merasa bersalah dia menganggap bahwa dia kurang memberikan perhatian selama ini kepada ibunya. Dia juga merasa tidak ada gunanya semua pencapaian yang di dapatnya selama ini. Dari Adik nya Bara mendapat surat yang ditulis ibunya. Surat yang berisi kata kata manis dari ibunya dan kata permintaan untuk Bara menjaga adiknya dengan baik.

Selang beberapa hari Bara pun bergegas kembali ke Jakarta, dia membawa adiknya sesuai dengan permintaan ibunya. Dia memberikan segalanya kepada adiknya karena dia ingin menepati permintaan terakhir ibunya dan pastinya Adiknya belajar dengan sungguh sungguh juga. Walaupun dia kehilangan ibunya Bara tetap bersyukur karena masih memiliki adiknya sebagai keluarga satu satunya. Bara merasa inilah Pilihan yang terbaik yang mungkin di pilihkan tuhan kepadanya.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun