Kalender Masehi menunjukkan tanggal 20 Oktober 2012, hari ini hari Sabtu dan hari yang spesial. Tapi bukan hari yang spesial bagi saya, melainkan bagi teman kelas saya Nurma Hapsari. Hari Sabtu kemarin mbak Nurma dipersunting oleh lelaki idamannya dan menurut salah satu sumber mereka berdua sudah lama berpacaran.
[caption id="attachment_219067" align="aligncenter" width="500" caption="undangan "][/caption]
Acara dilangsungkan di daerah Karangasem Rt 01/IV, Gumpang, Kartasura, Sukoharjo. Tidak terlalu jauh dari kampus. Karena hari Sabtu merupakan waktu kuliah bagi kelas transfer, maka tidak terlalu sulit untuk mengumpulkan orang yang notabanenya sudah ke kampus sejak pagi. Sekitar pukul 10.00 WIB pagi, Yudhi dan Anjar membeli kado yang akan di berikan saat pesta nanti. Kado tersebut merupakan hadiah yang diperuntukkan kepada mbak Nurma dari kelas.
Setelah azan zuhur dikumandangkan, saya dan teman-teman kelas bergegas menuju tempat dilangsungkannya acara. Saat akan menuju lokasi yang dituju, perjalanan sedikit terganggu dengan aksi demonstrasi yang dilakukan sekelompok mahasiswa di pertigaan jalan A. Yani depan gerbang Universitas Muhammadiyah Surakarta. Namun, beberapa saat kemudian demonstrasi bubar dengan tertib dan para pengguna jalan raya mulai lancar satu persatu.
[caption id="attachment_219068" align="aligncenter" width="500" caption="demontrasi oleh sebagian mahasiswa di pertigaan UMS"]
Jarak yang ditempuh sebenarnya tidak terlalu jauh, namun terik matahari yang sangat menyengat membuat perjalanannya sedikit berat. Selang 15 menit, kami pun sudah tiba di lokasi. Sesampainya di sana, acara resepsi baru saja di mulai. MC mengucapkan selamat datang kepada kami, rombongan yang baru datang dari kampus.
Saya mencari tempat duduk yang masih kosong, beberapa teman yang sudah datang awal lebih dulu sudah mengambil tempat di sebelah timur dari tempat pengantin. Para pramusaji berbajukan kemeja ungu yang rapi memberikan hidangan pembuka berupa sebuah kudapan awal sebelum makan besar. Ketika sedang asyik mengobrol dengan salah seorang teman, saya dipanggil oleh bu Erni untuk mengabadikan momen karena sang mempelai pria sudah tiba di pelaminan. Sontak saja saya sedikit kaget dan buru-buru mengambil kamera yang ada dalam tas.
Berikut beberapa momen yang sempat saya abadikan :
[caption id="attachment_219069" align="aligncenter" width="500" caption="teman-teman kelas "]
Waktu sudah menunjukkan pukul 13.45 WIB, sebagai mahasiswa kami masih mempunyai kewajiban untuk kuliah. Dan pada jam tersebut dosen yang akan mengajar sudah menghubungi salah satu mahasiswa bahwasanya dia sudah datang dan menanyakan ruangan berapa akan dilakukan perkuliahan. Terjadi diskusi kecil antar satu sama lainnya, ada yang berpendapat bahwasanya tunggu sampai sop manten datang terlebih dahulu baru pulang, ada juga yang mengatakan untuk tidak apa-apa pulang langsung karena kita ada kuliah. Diskusi terus berlanjut sampai beberapa menit hingga menghasilkan keputusan kami harus kembali ke kampus untuk kembali kuliah. Saya sendiri tidak ke kampus karena ada kegiatan di Tawangmangu, sehingga saya juga undur diri.
Para rombongan dari Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta dipanggil untuk mengambil foto dengan kedua mempelai. Namanya juga mahasiswa, walaupun sebagian besar sudah bekerja tapi statusnya sebagai mahasiswa tetaplah mahasiswa, penuh kehebohan. Sampai berfoto pun harus memenuhi panggung mempelai, bahkan ada yang duduk segala. Tapi hal tersebut tidak mengurangi kemeriahan dari pernikahan hari itu. para tamu undangan lainnya terlihat memberikan senyum kepada kami saat kami meninggalkan tempat acara.
[caption id="attachment_219074" align="aligncenter" width="500" caption="sesi berfoto dengan kedua mempelai"]
Sekali lagi, selamat mbak Nurma. Selamat sudah memasuki tahap kehidupan yang baru. Semoga menjadi pasangan yang serasi dunia akhirat. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H