Mohon tunggu...
Taufik Eko Susilo
Taufik Eko Susilo Mohon Tunggu... Akademisi | Staff Pengajar -

Akademisi | Assisten Dosen | Peneliti Muda

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ada Lilin dalam Tubuh Fisioterapi

14 September 2012   01:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:30 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah Simposium Fisioterapi salah seorang anggota forum yang juga merupakan seorang fisioterapis yang cukup disegani di profesi ini berujar

“Kita ini profesi yang melukai diri sendiri, mengapa saya katakan demikian. Contohnya saja kita menangani low back pain (nyeri pinggang) dengan manual. Satu kali treatment pasien itu paling tidak 1 jam demi kepuasan pasien. Ibaratkan dalam satu hari itu ada 10 pasien jadi kita bisa menghabiskan waktu 10 jam hanya untuk menangani pasien saja. Bagaimana kita bisa sehat kalau seperti ini. Kita mengajarkan sehat tapi kita sendiri malah jadi korbannya”

Semua hadirin yang mendengarkannya terperanjat. Terjadi diskusi kecil antar satu sama lain. Ada yang mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan fisioterapis ini. Namun ada juga yang menolak bahkan mencibir pernyataan rekan sejawatnya ini. Dalam waktu singkat forum terbelah menjadi dua kubu.

“sudah saatnya kita berpindah kepada hal yang lebih praktis dan lebih efisien, bukan karena apa kita harus melindungi kita juga. Banyak kerjaan lain yang bisa kita lakukan dibandingkan hanya mengurus pasien saja” ujar fisioterapi tadi

Interupsi terus berlangsung tanpa henti yang dilakukan para hadirin yang menolak. Kubu yang terbelah menjadi dua akhirnya harus diakhiri oleh aksi walk outsebagian peserta simposium. Keputusan pun tidak bisa di ambil dan tidak ada hasil.

===

[caption id="attachment_212296" align="aligncenter" width="400" caption="sumber : tepasik.files.wordpress.com"][/caption]

Di sebuah ruangan yang gelap ada 4 lilin yang sedang menyala. Karena ruangan yang sunyi maka terdengarlah percakapan 4 lilin tersebut

Lilin pertama

aku Cuma dibutuhkan waktu gelap. Lagi pula mati lampu sekarang ini juga pasti sebentar, tidak akan lama. 3 lilin lainnya pun masih hidup juga, pemborosan aja” Tak lama kemudian angin pun meniup lilin tersebut.

Lilin kedua

loh kok lilin pertama sudah mematikan diri duluan ? tapi benar juga kata dia, lagi pula aku ini hanya dibutuhkan saat gelap saja” Lilin kedua pun ikut mematikan diri.

Lilin Ketiga

sialan mereka bertiga mau senaknya sendiri saja. oh ya masih ada satu lagi kan yang di sini ? biar dia saja sendiri jadi aku tak perlu merepotkan diri. Masih ada waktu lain untuk diriku dipakai kembali” Lilin ketiga menyusul kedua rekannya yang sudah mematikan diri sendiri.

Lilin keempat

Tidak ada ucapan yang keluar dari lilin ini. Dia hanya diam dan menerangi gelapnya ruangan dengan api yang membakar dirinya. Lilin tersebut terus hidup sampai sumbu yang ada dalam tubuhnya sudah habis.

===

Berbuatlah seperti lilin yang harus membakar dirinya demi tugasnya menerangi ruangan yang gelap.

Salam Kompasiana untuk Fisioterapi Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun