Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi: Tanpa gangguan notifikasi, peserta didik dapat lebih mudah menyerap materi pelajaran.
Mendorong Interaksi Sosial: Tanpa gawai, peserta didik didorong untuk berinteraksi langsung dengan teman-temannya, membangun keterampilan sosial yang penting.
Mengurangi Tekanan Sosial: Dengan tidak adanya akses langsung ke media sosial selama jam sekolah, peserta didik dapat lebih fokus pada pengembangan diri daripada terjebak dalam budaya perbandingan.
Ponsel pintar adalah "penghambat pengalaman", tulis Haidt: pertimbangkan berapa banyak kegiatan yang memperkaya yang tergeser ketika kaum muda mulai menghabiskan waktu berjam-jam sehari secara online, mengejar like, mengikuti influencer yang hambar, mengganti kekayaan persahabatan di dunia nyata dengan komunikasi online yang dangkal. Media sosial mendorong perbandingan sosial yang konstan, dan itu bisa jadi tidak memaafkan dan kejam.
Solusi Alternatif
Namun, pelarangan total gawai juga perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah dengan menyediakan loker khusus untuk menyimpan gawai selama jam pelajaran. Alternatif lainnya adalah dengan menggunakan perangkat lunak yang membatasi akses ke aplikasi tertentu selama jam sekolah.
Sekolah juga dapat mengintegrasikan teknologi secara positif dengan menyediakan perangkat khusus yang hanya digunakan untuk keperluan pendidikan. Dengan cara ini, peserta didik tetap dapat memanfaatkan teknologi tanpa terganggu oleh aspek hiburan yang tidak relevan.
Pelajar adalah generasi penerus yang memerlukan bimbingan dalam menghadapi tantangan dunia digital. Pelarangan gawai di sekolah adalah salah satu langkah konkret untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sekaligus melindungi kesehatan mental peserta didik. Seperti yang diungkapkan oleh Haidt, “Biarkan anak-anak tumbuh di Bumi terlebih dahulu, sebelum mengirim mereka ke dunia digital yang tak terbatas.” Dengan kebijakan yang tepat, kita dapat membantu peserta didik untuk fokus belajar, mengembangkan keterampilan sosial, dan meraih masa depan yang lebih cerah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI