CSR) yang dikeluarkan perusahaan hanya sekedar bagi-bagi yang sekaligus sebagai bagian dari pemasaran perusahaan? Idealnya tentu saja tidak. Karena pada dasarnya perusahaan adalah bagian dari masyarakat. Oleh karenanya CSR, atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bukti bahwa perusahaan itu peduli, dan ikut andil dalam pembangunan masyarakat. Bukan hanya mengambil untung untuk dirinya sendiri.
Apakah dana corporate social responsibility (Salah satu contoh perusahaan yang peduli dan mengaplikasikan CSR dengan baik adalah PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Ini terbukti dengan penghargaan dari The Iconomics yang memberi penghargaan CSR Brand Equity Award 2023 dalam kategori Courier Service Sector Industry kepada JNE. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan dengan citra tanggung jawab sosial terbaik. Tidak main-main penilaian dilakukan melalui survei online di 10 kota besar di Indonesia secara acak melalui 10 ribu responden.
Semangat kepedulian dan keterikatan dengan masyarakat tercermin dari ungkapan Marketing Group Head JNE, Eri Palgunadi, Senin (29/5), pasca menerima penghargaan. "JNE didirikan dengan tujuan utama agar membawa manfaat bagi banyak orang, baik internal mau pun eksternal perusahaan. Oleh karena itu, penghargaan ini menjadi motivasi seluruh manajemen dan karyawan untuk terus menjalankan performa kerja yang prima dan melanjutkan komitmen untuk terus berinovasi dalam pengembangan bisnis," ujar Eri. Lalu bagaimana JNE membangun semangat ini?
Akar Semangat
Berawal dari semangat pendiri JNE: H. Soeprapto Soeparno, yang sejak awal mendirikan JNE sudah mempunyai visi bahwa perusahaan ini harus memberi manfaat pada masyarakat dan negara. Lebih detailnya visi ini dijabarkan Soeparno dalam tiga semangat: berbagai (sharing), memberi (giving), dan menyantuni (sympathize). Semangat ini masih dirawat hingga sekarang dan menjadi semboyan JNE dalam melayani.
Tiga semangat atau semboyan di atas jika dikaji secara semantik berdasarkan kamus cambridge dictionary, mempunyai makna yang dalam. Pertama, berbagai (sharing), berarti membagi sesuatu dengan orang lain sehingga setiap orang mendapatkan sebagian dari hal tersebut. Ini bisa berupa berbagi waktu, pengetahuan, pengalaman, atau barang-barang fisik. Berbagi biasanya terjadi dalam konteks interaksi sosial dan komunitas. Misalnya, berbagi makanan dengan teman-teman, berbagi ide dalam diskusi kelompok, atau berbagi sumber daya di tempat kerja. Oleh karenanya berbagi adalah saling memberi dan menerima. Dorongan utama berbagi adalah untuk menciptakan kebersamaan, solidaritas, dan hubungan yang lebih kuat. Orang berbagi karena mereka ingin terlibat dalam interaksi timbal balik yang memperkuat ikatan sosial. Contohnya berbagi makanan saat piknik, berbagi informasi di forum diskusi.
Kedua, memberi (giving), adalah tindakan memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan langsung. Ini bisa berupa uang, bantuan, barang, atau waktu. Memberi biasanya dilakukan dalam konteks kedermawanan atau amal. Ini bisa berupa donasi, memberi hadiah, atau memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Berbeda dengan berbagai (sharing), sifat memberi lebih satu arah, dari pemberi kepada penerima. Motivasi memberi sering kali berasal dari keinginan untuk membantu orang lain, dan beramal. Tindakan memberi biasanya tidak mengharapkan balasan langsung, karena orientasinya adalah kepuasan moral atau spiritual.
Ketiga, menyantuni (sympathize), berbeda dengan dua konsep di atas yang objeknya masih umum, menyantuni mempunyai objek dan orientasi yang spesifik: yakni orang yang terpinggirkan, mendapat musibah, anak yatim-piatu, dan kaum papa. Pemberian ini biasanya muncul dari observasi, mengetahui situasi tertentu yang mendorong empati, sehingga tergerak untuk memberikan bantuan secara spirit dan materi. Kemudian apa hubungan tiga semangat atau semboyan ini dalam implementasi CSR?
System valueÂ
CSR dalam pandangan JNE adalah kesempatan untuk lebih menghubungkannya dengan masyarakat. Prinsip ini terlihat dari upaya JNE dalam implementasi CSR tidak sembarangan. Selain terverifikasi dari penghargaan Brand Equity Award 2023, juga didukung oleh prestasi, atau penghargaan yang telah diraih. Selama 2024 saja JNE sudah meraih setidaknya 12 penghargaan (JNE, 2024):
- Digital Popular Brand 2024 Catogory: Courier Service
- Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)
- Indonesia Best 50 CSR Brand Equity Awards 2024 Kategori Courier Service
- Program Pengiriman 1 Juta Al-Qur'an
- Best 50 CEO Awards 2024 in Courrier Category
- Penghargaan UMKM Summit 2024
- Penghargaan Kolaborasi Palestina dan Tokoh Pemberdayaan
- Shopee Super Awards 2023 Kategori Super Logistic Partner
- Indonesia 20 Best Companies Kategori Courier Service
- Indonesia Public Relations Award 2024 "Best Public Relation in Expanding Logistic Service Through Strategic Collaboration" kategori Logistic & Courier
- Indonesia Brand Champion 2024
- Top Digital PR Award Platinum
Dalam bahasa John Elkington, tokoh yang memprakarsai pendekatan CSR integratif melalui Green Swans: The Coming Boom in Regenerative Capitalism (2020), JNE telah berhasil membangun system value. Melalui CSR, JNE menunjukkan bahwa visi JNE bukan sekedar mencari untung, lebih dari itu, JNE telah membangun sistem yang integratif untuk membangun tatanan sosial, mencari solusi atas permasalahan, karena JNE adalah bagian dari masyarakat, bagian dari kita.